Sukses

Saham BUMN Menguat, IHSG Naik 81 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 81,24 poin ke level 4.244,96 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Berlawanan dengan bursa saham global, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (25/8/2015), IHSG menguat 81,24 poin (1,95 persen) ke level 4.244,96. Indeks saham LQ45 naik 2,91 persen ke level 712,33. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,65 persen ke level 355,05.

Ada sebanyak 146 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 132 saham melemah. Sementara itu, 57 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 187.780 kali dengan volume perdagangan saham 4,95 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,82 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertambangan melemah 0,44 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 3,27 persen, dan memimpin penguatan indeks saham. Disusul sektor saham keuangan mendaki 3,1 persen.

Meski IHSG menghijau, investor asing masih mencatatkan aksi jual mencapai Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BBRI naik 4,92 persen ke level Rp 9.600 per saham, saham BMRI mendaki 4,28 persen ke level Rp 8.525 per saham, saham BBCA menanjak 2,65 persen ke level Rp 11.600 per saham, dan saham BBNI menguat 6,55 persen ke level Rp 4.395 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham PTPP turun 1,67 persen ke level Rp 3.235 per saham, saham APLN melemah 2,42 persen ke level Rp 322 per saham, dan saham SIAP tergelincir 5,2 persen ke level Rp 164 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan tekanan jual diperkirakan kembali mendominasi perdagangan menyusul meningkatnya kekhawatiran berlanjutnya pelemahan rupiah atas dolar AS. Hal itu ditambah harga komoditas kembali merosot.

Namun di akhir sesi diperkirakan membaik terutama apabila pemerintah merealisasikan rencana buyback saham sejumlah BUMN untuk meredam kepanikan di pasar. "IHSG akan bergerak di support 4.010 dan resistance 4.250," ujar David dalam ulasannya. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini