Sukses

Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Janji Turunkan Harga Pertamax Cs

Harga Pertamax 92 akan diturunkan menjadi Rp 9.200 per liter pada awal September 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kadar Research Octane Number (RON) di atas 92 atau Pertamax Cs. Penurunan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan pada awal September 2015.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, penurunan harga Pertamax CS tersebut dilakukan untuk menyesuaikan penurunan harga minyak dunia yang sempat menyentuk angka US$ 40 per barel. "Kami lihat minyak dunia turun jadi Pertamax akan kami turunkan," kata Bambang, seperti dikutip Kamis (27/8/2015).

Menurut Bambang, harga Pertamax 92 akan diturunkan menjadi Rp 9.200 per liter pada awal September 2015. Penurunan harga tersebut juga belaku untuk Pertamax Plus 95 dan Pertamina Dex. 

"Non subsidi akan kami turunkan pada September. Untuk Pertamax kisarannya turun sampai Rp 9.200 per liter," jelasnya.

Dari Pantauan terhadap harga BBM di Jakarta, di pertengahan Agustus 2015 ini, harga Petamax 92 berada di angka Rp 9.250 per liter. Sedangkan untuk Pertamax Plus 95 berada di level Rp 10.300 per liter. Untuk Pertamina Dex, pertamina membanderol di harga Rp 11.300 per liter.

Harga tersebut turun dari periode awal bulan. Untuk 1 Agustus 2015, Pertamax Plus 95 dijual dengan harga Rp 10.500 per liter, Pertamax 92 Rp 9450 perliter dan Pertamina Dex Rp 11.900 per liter.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto juga mengatakan bahwa nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi pertimbangan untuk mengubah harga jual BBM.

"Dengan pendapatan rupiah, tetapi beli dolar ada tekanan di situ. Penurunan harga minyak yang terjadi, kita mendapat tekanan di kurs. Harga jual terpaksa coba valuasi lagi," kata dia. (Pew/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini