Sukses

Phar Indonesia Kelola Bisnis Non Fuel SPBU Pertamina

Phar akan terus berekspansi melalui kerjasama dengan SPBU Pertamina lainnya untuk membantu memaksimalkan pendapatan bisnis non inti.

Liputan6.com, Jakarta - PT Phar Indonesia mampu mengembangkan bisnis non-fuel atau bisnis tambahan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pertamina untuk wilayah Jawa dan Bali. Sepanjang tahun lalu, Phar Indonesia telah merancang program pemasaran dan pengelolaan ruang advertorial yang ada di SPBU Pertamina milik swasta maupun individu.

Managing Director of Asia Phar Phartnerships, Prem Bhatia mengatakan, dalam mengelola advetorial di SPBU, perusahaan mencoba mencapai dua target sekaligus. Pertama agar pelanggan SPBU mendapat pengalaman yang unit saat mengantre pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan secara bersamaan agar pemilik SPBU Pertamina bisa menambah pendapatan berkelanjutan dari bisnis non-fuel.

Prem melanjutkan, dengan inovasi yang dilakukan oleh Phar tersebut, diharapkan pemilik SPBU Pertamina bisa fokus pada pengembangan bisnis inti yakni penjualan BBM.

“Kami bangga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis non-fuel SPBU Pertamina yang diantaranya dicapai melalui optimalisasi ruang advertorial. Strategi Phar ini dapat membuat pemilik SPBU Pertamina untuk fokus pada bisnis inti yakni penjualan BBM dan secara keseluruhan ini adalah langkah efektif untuk meningkatkan pendapatan total.” jelasnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (27/8/2015). 

Saat ini terdapat sekitar 6.000 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia, sehingga membuat SPBU Pertamina merupakan lokasi ideal bagi suatu perusahaan untuk menerapkan program promosi merek terhadap suatu produk atau jasa.

“Phar membantu terwujudnya kerjasama antara SPBU Pertamina dengan merek-merek ternama seperti AirAsia, Unilever, Yamaha, Bank BRI, Garnier, Nissan, dan sebagainya dengan tujuan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dan membantu pemilik SPBU Pertamina mencapai target yang dicanangkan," tambah Prem. 

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa beriklan di SPBU merupakan cara efektif untuk meningkatkan kesadaran akan merek atau brand awareness pada pelanggan sehingga berujung pada peningkatan penjualan.

Sebagai contoh, penjualan produk Unilever melonjak 754 persen saat program aktivasi selama 2 bulan, dan melihat bahwa terjadi peningkatan penjualan secara signifikan ditambah dengan fakta bahwa Unilever adalah satu-satunya merek di industri yang beriklan melalui SPBU tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa recall atau kemampuan merek untuk tetap diingat pelanggan jika beriklan di SPBU jauh lebih tinggi dibandingkan dengan beriklan secara tradisional seperti misalnya di pinggir jalan.

Bertolak dari hal tersebut, Phar Indonesia akan terus berekspansi melalui kerjasama dengan SPBU Pertamina lainnya untuk membantu memaksimalkan pendapatan dari bisnis non-inti atau bisnis tambahan. 

Untuk diketahui, saat ini Phar telah menjadi agensi eksklusif untuk AirAsia di wilayah Asean untuk media iklan di majalah, pesawat, dan secara digital. PT Phar Indonesia adalah anak usaha dari dari perusahan multinasional Phar Group yang fokus di bidang media dan pemasaran. (Gdn/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini