Sukses

Rahasia Oli Pertamina Pimpin Pasar RI

Pertamina Lubricants menguasai pasar pelumas atau oli sekitar 57 persen di dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Lubricants tetap menjadi pemimpin pasar oli di Indonesia meski persaingan semakin ketat. Lalu siasat apa yang dilakukan Pertamina agar olinya tetap digemari?

Presiden Direktur PT Pertamina Lubricants, Gigih W.H. Irianto mengatakan Pertamina Lubricants setiap tahunnya memproduksi oli 455 ribu Kiloliter (Kl), dari produksi tersebut Pertamina menguasai 57 persen pasar dalam negeri.

"Pertamina dari dulu sampai sekarang tetap mempertahankan dominasi penguasaan pasar. Penguasaan pasar luar biasa, karena di kawasan lain Asia, Eropa dan Amerika Serikat jadi pemimpin pasar 30 persen. Itu kenyataannya sampai hari ini kami bertahan sampai posisi itu," kata Gigih, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Gigih mengungkapkan, kualitas oli Pertamina yang beragam menjadi alasan oli Pertamina memimpin pasar dalam negeri.

"Kenapa bisa bertahan kami punya sumber daya dengan perusahaan lain. Base oil secara kualitas grup satu premium kualitas, group tiga kalau di market kita dibranding," tutur Gigih.

Gigih menambahkan, spesifikasi oli Pertamina sangat tinggi sehingga menjamin kualitasnya, dan Pertamina juga melengkapi research and development produk olinya.

"Dari sisi kemampuan R&D cukup lengkap. Karena kami baru spin of resech center, semua sudah memenuhi aspek spesifikasi buktinya kami bisa kuasai pasar 57 persen kalau tidak kuat kami ditinggalkan konsumen," ujar Gigih.

Menurut Gigih, Pertamina Lubricants telah melakukan kerjsama penelitian dengan Lamborghini untuk membuktikan kualitas oli melalui produk Fastron Platinum.

"Sehingga untuk meyakinkan kami bekerjasama dengan Lamborghini, jadi technical partner, bukan sekadar marketing partner, lebih mendalam lagi kualitas produk sehingga lebih terbukti. Kami kembangkan uji coba, akhirnya berhasil dapat persetujuan, bisa ditempel lambang Lamborghini, jadi pengepakan kita sudah ada Lamborghininya," ujar Gigih. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini