Sukses

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS Hambat Rupiah

Di awal pekan, nilai tukar rupiah melemah tipis ke level 13.992 per dolar AS pada pembukaan.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah tipis awal pekan ini. Harapan menguat terhadap rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada September 2015 di tengah sentimen positif dalam negeri atas paket kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbaru.

Mengutip Bloomberg, Senin (31/8/2015) rupiah dibuka di level 13.992, atau melemah tipis 10 poin dari penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di 13.982 per dolar AS. Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,3 persen atau 49 poin berada di kisaran 14.031 per dolar AS pada pukul 10.05 WIB. Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.992-14.051 per dolar AS hingga siang ini.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,1 persen menjadi 14.027 per dolar AS dari perdagangan Jumat pekan lalu yang berada di level 14.011 per dolar AS.

Analis pasar uang PT Bank Saudara Tbk Rully Nova menuturkan, potensi penguatan rupiah terhadang oleh menguatnya ekpektasi kenaikan suku bunga AS karena data ekonomi dari negeri Paman Sam tersebut membaik. Sisi lain, para pelaku pasar merespons positif rencana kebijakan paket stimulus dari Presiden Jokowi. "Sentimen dalam negeri positif," ujar Rully saat dihubungi Liputan6.com.

Rilis data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. Produk Domestik Bruto (PDB) AS menguat 3,7 persen dari rilis periode Mei yang menurun 0,7 persen.

Pada Sabtu pekan lalu, wakil pimpinan The Federal Reserve/bank sentral Amerika Serikat (AS) Stanley Fischer mengatakan kalau pihaknya tidak akan menunggu inflasi mencapai 2 persen sebelum menaikkan suku bunga.

"Kami tidak harus menunggu hingga inflasi kembali ke dua persen untuk memulai pengetatan. Bagaimana pun The Fed perlu mempertimbangkan keadaan keseluruhan ekonomi Amerika Serikat (AS), serta pengaruh ekonomi global untuk mencapai penilaian tentang apakah dan bagaimana mengubah kebijakan moneter,” ujar Fischer.

Kini para pelaku pasar menunggu data tenaga kerja AS pada Jumat pekan ini. The Fed Open Market Committee (FOMC) akan kembali digelar pada 16 dan 17 September 2015. Sebagian besar ekonomi percaya kalau bank sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga yang sudah berada di level terendah sejak 2008. (Ilh/Ahm)

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini