Sukses

Minim Sentimen Positif, IHSG Koreksi 25 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 25,40 poin ke level 4.484,20 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti bursa saham global dan Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pagi ini. Selain sentimen bursa saham global tertekan, rencana aksi demo buruh juga berdampak negatif ke bursa saham.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa (1/9/2015), IHSG melemah 25,40 poin (0,56 persen) ke level 4.484,20. Pelemahan IHSG ini berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG susut 45,07 poin (1 persen) ke level 4.464,52. Indeks saham LQ45 melemah 1,61 persen ke level 758,41. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 88 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 28 saham menguat dan 48 saham lainnya diam di tempat.
Di awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.484,78 dan terendah 4.454,79. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.476 kali dengan volume perdagangan 239,77 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 200,04 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,85 persen dan sektor saham tambang naik 0,17 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri turun 1,93 persen, disusul sektor saham barang konsumsi melemah 2,02 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,75 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 39 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 40 miliar.

Saham-saham yang menguat pada perdagangan saham pagi ini antara lain saham SRIL naik 7,38 persen ke level Rp 349 per saham, saham ISSP menguat 5,51 persen ke level Rp 134 per saham, dan saham LSIP menanjak 4,17 persen ke level Rp 1.125 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan yaitu saham INDF melemah 2,83 persen ke level Rp 5.150 per saham, saham MYRX susut 2,78 persen ke level Rp 700, dan saham LPKR tergelincir 2,34 persen ke level Rp 1.045 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, IHSG akan bergerak variatif di tengah minimnya sentimen dari pasar global dan kawasan. Data manufaktur China yang diperkirakan kembali terkontraksi dan bisa memicu sentimen negatif di pasar.

Dari domestik, pasar saham menanti data inflasi Agustus yang diperkirakan lebih rendah dari Juli. Pergerakan IHSG diperkirakan masih berpeluang menguat apa bila menembus resistance di 4.520. Saham-saham berbasis komoditas akan mendapat momentum penguatan dari kenaikan harga minyak mentah. "IHSG akan bergerak di level support 4.450 dan resistance 4.520," kata David. (Ahm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini