Sukses

Langkah Pemerintah RI Wujudkan Monaco Asia

Monaco Asia ini nantinya akan terintegrasi sebuah kawasan pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan Danau Toba, Sumatera Utara menjadi Monaco Asia. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah menyatakan akan membangun jalan tol untuk kemudahan akses.

"Jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi akan kita bangun, selesai Insya Allah 2017," kata dia di Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Arief mengatakan, selain tol tersebut pihaknya mengatakan sedang mengusulkan tol baru Tebing Tinggi-Siantar. "Masukkan barunya, akan kami usulkan Tebing Tinggi ke Siantar, lalu hampir semua akses ada 7 nanti akan kami bangun," paparnya.

Dia menerangkan, Monaco Asia ini nantinya akan terintegrasi sebuah kawasan pariwisata. Dengan begitu, perekonomian daerah akan jalan seiring dengan berkembangnya kunjungan untuk wisata.

"Gambarannya, Danau Toba harus dikelola end to end terintegrasi tidak boleh parsial masing-masing. Karena dia kawasan strategis pariwisata nasional. Ketika end to end maka semua orang yang ada di sana, ada 7 kabupaten masyarakat, para pelaku bisnis akan menerima keuntungan. Itu keputusan besar yang kita ambil kemarin," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menuturkan pengembangan Danau Toba untuk menggali potensi wisata Indonesia."Sebagai contoh di Danau Toba jadi Monaco, Monaco itu negara kecil di Eropa indah sekali. Kita akan ubah Danau Toba jadi Monaco Asia," kata dia kemarin.

Rizal menyayangkan potensi Indonesia untuk sektor wisata belum tergarap dengan baik. Terlihat, dari jumlah wisatawan yang kalah dari negara tetangga seperti Malaysia. "Di sana 27 juta wisatawan, di Indonesia kurang 10 juta wisatawan. Itu kok bisa?"ujarnya.

Oleh karena itu, dalam program kerja kementerian, Rizal menargetkan dalam lima tahun ke depan jumlah wisatawan yang akan datang di Indonesia mencapai 20 juta wisatawan. Kemudian menaikan pekerja di sektor pariwisata menjadi 7 orang. "Devisa US$ 10 miliar, akan kami tingkatkan menjadi US$ 20 miliar," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini