Sukses

Wall Street Tumbang Dipicu Terpuruknya Data Ekonomi China

Gejolak kembali menerpa Wall Street dipicu kekhawatiran terhadap ekonomi China yang menekan indeks utama turun hampir 3 persen.

Liputan6.com, New York - Gejolak kembali menerpa Wall Street dipicu kekhawatiran baru tentang kondisi ekonomi China yang menekan indeks utama turun hampir 3 persen dan mendorong aksi jual jangka panjang.

Dilansir dari Reuters, Rabu (2/9/2015), Indeks S&P 500 kini 10 persen lebih rendah dari rekor tertinggi pada Mei 2015,  seiring dengan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi  global dan dihantui rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini.

Penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) merupakan penurunan terburuk yang dialami indeks S&P sejak 24 Agustus, ketika merosot 3,94 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 2,84 persen menjadi 16.058,35. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 2,96 persen menjadi 1.913,85 poin. Nasdaq Composite anjlok 2,94 persen menjadi 4.636,11.

Sepanjang tahun ini, indeks Dow Jones telah merosot 9,9 persen, sementara S&P turun 7 persen lebih rendah kemudian Nasdaq terkikis 9,9 persen.

Sektor manufaktur China menyusut pada laju tercepat dalam tiga tahun pada Agustus. Data lain menunjukkan laju pertumbuhan di sektor manufaktur AS melambat pada bulan lalu ke level terlemah dalam lebih dari dua tahun.

Hal ini menambah kegelisahan Managing Director International Monetary Fund (IMF/Dana Moneter Internasional) Christine Lagarde. Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi global kini mungkin lebih lemah daripada yang telah diharapkan pada beberapa bulan yang lalu.

Data yang lemah mendorong harga minyak turun lebih dari 7 persen, mengakhiri tiga hari keuntungan, dan juga mengurangi harapan beberapa investor bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan ini.

Indeks energi S&P turun 3,7 persen, dengan  saham Exxon melemah 4,19 persen. Sedangkan indeks keuangan S&P  turun 3,5 persen, dipicu pelemahan saham Citigroup yang anjlok 4,75 persen. (Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini