Sukses

Harga Emas Naik Ditopang Pelemahan Dolar AS

Harga emas naik sebesar 1 persen ditopang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan anjloknya pasar saham global.

Liputan6.com, New York - Harga emas naik sebesar 1 persen pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) ditopang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan anjloknya pasar saham global, merespons tanda-tanda positif dari pelemahan ekonomi di China dan ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga Federal Reserve atau The Fed yang merupakan dalam hampir satu dekade.

Dilansir dari Reuters, Rabu (2/9/2015), angka Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur China turun menjadi 49,7 pada Agustus dari level 50,0 pada bulan sebelumnya. Hal itu memukul pasar global dan meningkatkan kekhawatiran terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi US$ 1.140,5 per ounce. Sementara emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,6 persen menjadi  US$ 1.139,8 per ounce.

"Harga emas rentan terhadap tekanan mengingat adanya rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga AS," kata Capital Economics dalam sebuah catatan.

"Tapi kami tetap positif pada prospek jangka menengah untuk logam mulia, seperti yang ditunjukkan pada perkiraan akhir 2015 dan akhir 2016, kami mematok masing-masing sebesar US$ 1.200 dan US$ 1.400 per ounce."

Indeks dolar AS jatuh 0,5 persen terhadap sekeranjang mata uang utama. "Selama kecemasan  terhadap pertumbuhan ekonomi China ada, The Fed harus menemukan beberapa obat lainnya untuk memuluskan rencana kenaikan  suku bunga," kata Kepala Analis Pasar AvaTrade, Naeem Aslam.

Keraguan atas apakah Fed akan menaikkan suku pada pertemuan 16-17 September kembali muncul seiring dengan gejolak pasar dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara fokus terbesar minggu ini adalah data non-farm payrolls AS pada Agustus yang dilaporkan hari Jumat pekan ini. Investor mencatat aktivitas pabrik di AS melambat ke level terendah lebih dari dua tahun pada bulan Agustus. (Ndw/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini