Sukses

Pengusaha Sedih Lihat Pembangkit Listrik di RI Masih Pakai Diesel

Kadin Indonesia meminta pada BI agar bisa menurunkan suku bunga acuan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada pemerintah agar bisa menggenjot belanja anggaran secara cepat dan tepat agar bisa mendorong perekonomian nasional tumbuh tinggi.

Ketua Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menilai, pemanfaatan anggaran belanja saat ini dinilai Kadin masih ada yang belum tepat sasaran. Dia pun menyayangkan, hal itu seolah dibiarkan saja berlangsung.

"Ada kesan inefisiensi yang dibiarkan berkelanjutan. Ini disinyalir ada kesengajaan membiarkan berkelanjutan karena banyak pihak memanfaatkan inefesiensi ini. Ini tak bisa ditolerir lagi," kata dia di Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Dia mencontohkan, seperti yang terjadi pada bahan bakar untuk pembangkit listrik. Dia mengatakan, selama 20 tahun terakhir bahan bakar untuk pembangkit listrik masih menggunakan diesel.

Suryo menegaskan, hal tersebut merupakan salah satu bentuk tidak efisien yang dibiarkan secara terus-menerus.

"Tapi mengapa selama 20 tahun tidak pernah. Padahal bisa ganti batu bara dan gas mungkin ada kesengajaan inefisiensi ini dibiarkan," tuturnya.

Sementara, dia menuturkan untuk menghadapi perekonomian yang buruk dalam jangka pendek ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Selain menggenjot belanja pemerintah, yakni dengan melonggarkan arus kredit. 

"Kita sebaliknya kebijakan uang ketat," tuturnya.

Kemudian memangkas tingkat suku bunga acuan. Lantaran tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) masih tinggi yakni 7,50 persen salah satu tinggi di ASEAN. Terakhir memotong tarif pajak. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini