Sukses

4 Jurus Agar RI Terhindar dari Krisis

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah perlu melakukan langkah cepat agar krisis yang melanda Indonesia pada 1998 dan 2008 lalu tidak kembali terulang. Kebijakan yang tepat pada saat ini dinilai menjadi dalam keluar Indonesia terhindar dari krisis tersebut.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan yang harus dilakukan pemerintah pertama kali yaitu memulihkan daya beli masyarakat.

"Harus ada upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok dengan memperkuat lembaga buffer stock, mengefisiensikan jalur distribusi kebutuhan pokok dari produsen ke konsumen. Juga optimalkan program-program jaminan sosial yang tepat sasaran," ujar Enny di Kantor Indef, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Kedua, pemerintah harus melakukan upaya untuk mendorong efektifitas stimulus fiskal. Caranya, pemerintah harus meningkatkan peran fiskal, memfokuskan belanja pemerintah yang memberikan dampak langsung pada peningkatan daya beli.

"Fokus pemerintah tidak hanya pada infrastruktur seperti jalan raya, jalan tol, pelabuhan, tetapi juga orientasi menengah-panjang seperti pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan produktivitas seperti pembangunan irigasi, waduk, konektivitas desa-kota," lanjutnya.

Ketiga, pemerintah harus berkoordinasi dengan otoritas moneter dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, seperti mengoptimalkan masuknya devisa hasil skspor (DHE) serta melakukan pelonggaran pengetatan likuiditas.

Keempat, pemerintah harus mendorong bergeraknya sektor riil dengan percepatan penyediaan infrastruktur dasar, seperti penyediaan listrik dan sarana transportasi. Pemerintah juga harus meningkatkan iklim investasi melalui debirokratisasi perizinan, pemberian insentif fiskal melalui tax holiday dan tax allowance, dan memperbesar skema pendanaan bagi sektor UMKM.

"Juga memberikan subsidi dan insentif bagi sektor pertanian, perikanan dan kelautan. Pengunaan produk-produk dalam negeri," ujar Enny. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.