Sukses

Rupiah Bakal Kembali Tekan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.330-4.420 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis. Indeks saham tertekan lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan.

Pengamat Pasar Modal, Marolop Alfred Nainggolan mengatakan kondisi rupiah saat ini memang kurang menguntungkan untuk IHSG. "Kemungkinan masih tertekan, kalau lihat rupiah 14.100 per dolar AS. Jadi menekan indeks kita," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Saat ini, lanjut Alfred pasar menanti rencana buyback atau pembelian kembali saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut diharapkan dapat menopang IHSG.

Sayangnya, rencana buyback ini belum menemui titik terang. "Emiten realisasinya nggak mungkin satu, dua hari ini. Belum ada indikasi nilai buybacknya. Sepertinya masih lama," tutur Alfred yang juga Analis PT Koneksi Kapital.

Dia mengatakan, IHSG akan bergerak pada level support 4.330 dan resistance pada level 4.420.

Dalam risetnya, PT Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG bergerak variatif. PT Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks saham bergerak di antara level support 4.240 dan resistance pada level 4.484.

Untuk saham, Alfred merekomendasikan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang dapat dicermati pelaku pasar.

PT Sinarmas Sekuritas memilih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Astra International Tbk (ASII), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Pada penutupan perdagangan saham Rabu 2 September 2015, IHSG melemah 11,16 poin (0,25 persen) ke level 4.401,29. Indeks saham LQ45 melemah 0,38 persen ke level 746,10. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.