Sukses

Wall Street Tumbang di Akhir Pekan

Pelemahan Wall Street membuat investor ragu The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini.

Liputan6.com, New York - Indeks saham Amerika Serikat (AS) turun lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) merespons data tenaga kerja AS pada Agustus 2015.

Hal ini membuat investor ragu bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya selama hampir satu dekade pada September ini. Ditambah, adanya pengaruh lesunya ekonomi China dan aksi jual yang dilakukan pelaku pasar akhir-akhir ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,66 persen menjadi 16.102,38, indeks S&P 500 kehilangan 1,53 persen menjadi 1.921,23. Sedangkan Nasdaq Composite terkikis 1,05 persen menjadi 4.683,92.

"Pasar sedang bingung. Laporan pekerjaan baik-baik saja, tapi ada kekhawatiran ekonomi China China," kata Kepala Investasi dari Huntington Trust, John Augustine di Columbus, Ohio dilansir dari Reuters, Sabtu (5/9/2015).

Data nonfarm payrolls AS meningkat 173 ribu pada bulan lalu, sedikit lebih rendah dari perkiraan ekonom yaitu sekitar 220 ribu. Namun tingkat pengangguran turun menjadi 5,1 persen, terendah dalam lebih dari tujuh tahun. Banyak investor melihat data ini bertentangan dengan wacana kenaikan suku bunga The Fed.

Suku bunga mendekati nol telah membuat pasar saham AS bangkit hampir tiga kali lipat dari keterpurukan saat krisis keuangan 2009. Banyak pelaku pasar di Wall Street berharap gejolak pasar global baru-baru ini dan kekhawatiran tentang ekonomi China akan membuat The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga saat pertemuan pada 16-17 September 2015.

Usai rilis tenaga kerja, para pedagang pasar berjangka memprediksi peluang kenaikan suku bunga pada bulan ini sekitar 20 persen, angka ini turun dari 30 persen sebelum laporan ini dirilis, dan kemungkinan turun dari 50 persen dari sebelum pasar dunia mulai berguguran pada dua pekan lalu. (Ndw/IGw)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini