Sukses

Berapa Banyak Pekerjaan yang Telah Diciptakan oleh Donald Trump?

Donald Trump mengklaim kekayaan pribadinya mencapai US$ 10 miliar.

Liputan6.com, New York - Dalam kampanyenya, Donald Trump, salah satu orang terkaya di Amerika Serikat (AS) yang mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari partai Republikan, berjanji akan menjadi presiden yang paling banyak memberikan pekerjaan kepada warga AS.

Salah satu alasan ia bisa menjanjikan hal tersebut karena dirinya merupakan pengusaha yang sukses. Selama hidupnya, Trump mengklaim telah menciptakan banyak lapangan kerja. Oleh karena itu, ia pun memastikan jika menjadi presiden, tetap akan membuka lowongan pekerjaan dan tentu saja dengan skala yang lebih besar lagi.

Jika ditengok, sebagai seorang pengusaha, seberapa banyak sebenarnya Trump telah memberikan pekerjaan?

Mengutip CNN Money, Minggu (6/9/2015), setidaknya ia telah memberikan 34 ribu pekerjaan kepada masyarakat di AS.

Sebenarnya ini bukan merupakan perhitungan yang sederhana. Dalam penelusuran CNN Money, perusahaan milik kandidat presiden AS yang kampanyenya sempat dihadiri oleh Ketua DPR RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon tersebut merupakan perusahaan tertutup sehingga sulit untuk mendapatkan data berapa keuntungan yang sudah dicetak dan berapa banyak karyawan yang telah dipekerjakan.

Dalam kampanyenya, ia juga tidak memberikan angka yang spesifik. Oleh sebab itu, CNN Money kemudian bekerja sama dengan PrivCo, perusahaan yang bisa meneliti dan melacak data-data perusahaan swasta.

Menurut PrivCo, perusahaan Trump memiliki 22.450 karyawan dan mampu meraih pendapatan US$ 9,50 miliar atau Rp 133 triliun (estimasi nilai tukar 14.000 per dolar AS).

Namun itu bukan gambaran keseluruhan. Masih ada beberapa pekerjaan lain yang mungkin bisa tercipta dengan adanya berjalannya perusahaan milik Trump tersebut. Para ekonom menyebutnya dengan 'multiplier effect'.

Sebagai contoh bisa menggunakan pagelaran yang ada di New York Broadway. Para pengunjung yang datang untuk melihat pertunjukan setidaknya harus tinggal satu atau dua malam di hotel dan kemudian berbelanja di toko-toko yang ada di New York, AS.

Sehingga, pekerjaan diciptakan dalam pertunjukan di New York Broadway tidak hanya sekedar aktor dan penata panggung saja melainkan meluas ke sektor lainnya, seperti para pekerja di hotel dan toko.

Hal yang sama juga terjadi di hotel dan resort yang dimiliki oleh Donald Trump.

Sebagai contohnya Ricardo Ara. pekerja berusia 24 tahun ini bekerja di Restoran Koi Soho yang berada di Trump SoHo Hotel, merupakan hotel yang dimiliki oleh Trump.

Ara secara teknis bekerja di restoran dan tidak bekerja di raksasa perusahaan milik Trump. Namun tanpa adanya hotel yang didirikan oleh Trump tersebut maka restoran Koi Soho tidak bisa mempekerjakan Ara.

Menggunakan teori multiplier, raksasa bisnis milik Trump mampu mempekerjaan lebih dari 34 ribu orang. Ini adalah perkiraan kasar saja berdasarkan teori bahwa bisnis hotel akan memberikan multiplier effect di kisaran angka 1,5 kali.

Sebenarnya, Trump telah mengakuisisi beberapa perusahaan properti yang ia miliki saat ini. Sehingga banyak orang menganggap bahwa bukan dirinya yang memberikan pekerjaan tersebut.

Di luar itu, Trump juga pernah mengajukan kebangkrutan sampai empat kali terhadap properti yang dimilikinya sehingga ia tak hanya menciptakan pekerjaan tetapi juga membuat orang kehilangan pekerjaannya.

Donald Trump mengklaim kekayaan pribadinya mencapai US$ 10 miliar, namun berdasarkan perhitungan Bloomberg, kekayaan Trump mencapai US4 2,9 miliar. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini