Sukses

10 Sektor Saham Melemah, IHSG Turun 18 Poin

Ada sebanyak 73 saham melemah sehingga menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah di awal pekan ini mengikuti gerak bursa saham Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Senin (7/9/2015), IHSG melemah 18,12 poin (0,41 persen) ke level 4.397,22. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,62 persen ke level 745,20. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Pelemahan IHSG ini berlanjut hingga pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 25,46 poin (0,58 persen) ke level 4.390. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,99 persen ke level 742,41.

Ada sebanyak 73 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 29 saham lainnya menghijau. Sementara itu, 45 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.161 kali dengan volume perdagangan saham 99,93 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 112,91 miliar.

Di awal sesi, IHSG sempat di level tertinggi 4.398 dan terendah 4.381,89. Secara sektoral, sepuluh sektor saham melemah. Sektor saham infrastruktur turun 1,71 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Sektor saham aneka industri tertekan 1,02 persen, dan sektor saham perdagangan melemah 0,84 persen.

Sementara itu, investor asing masih melanjutkan aksi jual. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 11 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 11 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BJBR naik 1,47 persen ke level Rp 690 per saham, saham ELSA menguat 5,68 persen ke level Rp 391 per saham, dan saham BBKP mendaki 7,97 persen ke level Rp 745 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PGAS melemah 5,36 persen ke level Rp 2.650 per saham, saham LPPF menguat 3,64 persen ke level Rp 15.900 per saham, dan saham SMRA turun 2,44 persen ke level Rp 1.400 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan melanjutkan perdagangan awal pekan kedua September ini, IHSG akan rawan koreksi menyusul minimnya insentif positif, sedangkan sentimen negatif cenderung menguat. Masih kuatnya kekhawatiran pemburukan ekonomi China dan depresiasi rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) yang terus berlanjut telah memaksa pemodal menghindari aset berisiko.

"IHSG akan bergerak dengan support di 4.370 dan resistance di 4.430 di awal pekan," ujar David dalam ulasannya. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini