Sukses

Donald Trump, Pengusaha yang Paling Sering Bangkrut di AS

Donald Trumpt tercatat paling banyak mengajukan kebangkrutan bisnis dalam 30 tahun terakhir.

Liputan6.com, New York - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, boleh saja sesumbar soal bisnisnya yang bernasib baik setelah bangkrut. Pada kenyataannya, tidak ada perusahaan besar di negara itu yang mengajukan kebangkrutan sebanyak perusahaan Trump.

"Saya telah menggunakan hukum negara ini (Chapter 11) untuk melakukan pekerjaan yang besar bagi perusahaan, diri sendiri, karyawan, dan keluarga saya," katanya dalam debat pertama presiden dari Partai Republik, awal Agustus lalu.

Trump mengklaim, bisnis yang sukses adalah yang mengajukan kebangkrutan sepanjang waktu. Pada debat itu ia juga mengatakan hampir setiap orang yang berada di halaman depan koran bagian bisnis telah menggunakan hukum tersebut.

Namun, fakta yang terjadi tidak mendukung pernyataan tersebut.

Seperti ditulis CNN Money, Senin (31/08/2015), meskipun General Motors, Lehamn Brothers, dan maskapai besar AS pernah melakukannya, namun kurang dari 20 persen perusahaan publik dengan aset lebih dari US$ 1 miliar telah mengajukan kebangkrutan dalam 30 tahun terakhir.

Trump memang tidak pernah mengajukan kebangkrutan pribadi. Tapi dia mengajukan kebangkrutan bisnis terbanyak dalam 30 tahun terakhir. Semuanya berpusat sekitar kasino yang pernah ia miliki di Atlantic City.

Perusahaan-perusahaan itu masuk dalam program restrukturisasi hukum Chapter 11 sehingga dapat tetap menjalankan bisnis, sambil menghapus utangnya di bank, karyawan, dan pemasok.

Trump tidak merasa bersalah dengan banyaknya utang yang dihapus. "Peminjam ini bukan bayi. Mereka bukan orang baik kecil yang manis," ujar Trump dalam debat.

Berikut adalah rekam jejak pengajuan kebangkrutan Trump:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Taj Mahal


1. Trump Taj Mahal, 1991

Pertama kali mengajukan kebangkrutan mungkin menyaktikan bagi Trump. Untuk menutup biaya yang ia butuhkan, Trump menjual yacht dan perusahaan penerbangannya, Trump Shuttle. Ia harus menyerahkan setengah kepemilikan di Trump Taj Mahal tapi tetap memiliki kontrol pada properti itu.

2. Trump Castle Associate, 1992

Kurang dari setahun, Trump mengajukan kebangkrutan lagi untuk kasinonya di Atlantic City. Kebangkrutan ini termasuk pula Trump Plaza di New York, Trump Plaza Hotel dan Casino di Atlantic City, dan Trump Castle Casino Resort. Dia menyerahkan setengah kepemilikannya di New York Plaza ke Citibank.

3. Trump Hotel & Casino Resorts, 2004

Trump tidak kembali ke pengadilan kepailitan lagi sampai November 2004. Ia mengajukannya untuk menghapus utang di berbagai kasino miliknya di Atlantic City.

Perusahaan menghapus utang US$ 500 juta dan berhasil bebas dari bangkrut pada Mei tahun berikutnya. Trump menyerahkan kontrol mayoritas perusahaan pada pemegang obligasi tapi tetap sebagai pemegang saham tunggal terbesar.

4. Trump Entertainment Resorts, 2009

Kebangkrutan ini terjadi setelah perusahaan tidak bisa membayar US$ 53,1 juta pembayaran obligasi. Ini merupakan jalan akhir bagi Trump di Atlantic City. Sementara namanya tetap tertera pada tiga kasino, Trump mundur dari jabatan direksi dan menyerahkan saham yang tersisa di perusahaan.

Dua kasino yang masih memakai nama Trump di Atlantic City mengajukan kebangkrutan lagi pada 2014. Pada saat itu, Trump memastikan kepada seluruh orang kalau dia sudah tidak lagi menjalankan perusahaan itu dan menggugat agar namanya dihapus. (Elsa/Ndw)

Reporter: Elsa Analet

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini