Sukses

Jokowi: Transportasi Massal Harus Terintegrasi

Proyek LRT harus sudah selesai sebelum ASEAN Games yang rencananya akan diadakan di Jakarta pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) dilakukan secara bertahap dari luar masuk menuju Jakarta. Untuk rute yang di Jakarta, pembangunan menunggu proses lelang yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ini dari luar masuk Jakarta. Saya di depan tanya ke Pak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Perpres sudah saya beri, kapan bisa dimulai Pak Gubernur? Januari jawabnya, karena di DKI harus lelang," kata Jokowi, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Namun, Jokowi menegaskan, meskipun untuk wilayah Jakarta pembangunannya baru dimulai pada Januari nanti, namun proyek LRT tersebut harus selesai sebelum ASEAN Games yang rencananya akan diadakan di Jakarta pada 2018 nanti.

"Jadi yang paling penting sebelum ASEAN Games 2018 dimulai, proyek LRT sudah harus sambung. LRT dari Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) masuk Jakarta, diterima LRT milik Pak Gubernur DKI," katanya.

Persiapan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com).

Jokowi melanjutkan, proyek LRT mesti terintegrasi dengan moda transportasi umum lain. Pihaknya menuturkan, pekerjaan moda transportasi merupakan program bersama-sama pemerintah.

"Semua moda transportasi yang ada di DKI baik MRT, Bus Transjakarta, dengan kereta kebandaranya, kereta cepatnya Jakarta-Bandung semua terintegrasi. Ini semua pekerjaan yang bersama-sama semua harus sambung," tuturnya.

Dia pun berharap pekerjaan tersebut segera untuk dikerjaan dan selesai pada waktunya. "Moga-moga pekerjaan semua transportasi massal bisa diselesaikan. Yang paling penting itu semua pekerjaan segera dimulai, lalu diberi target selesai kapan," tandas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi pada 2 September 2015.

Persiapan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com).

Perpres itu menyebutkan, pengadaan LRT terdiri dari beberapa lintas pelayanan. Yang pertama, lintas pelayanan Cawang-Cibubur. Kedua, lintas pelayanan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas. Kemudian ketiga, lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.

Keempat lintas pelayanan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan. Kelima, lintas pelayanan Cibubur-Bogor. Keenam adalah lintas pelayanan Palmerah-Bogor.

‎Hampir semua lintas pelayanan memiliki titik temu di Cawang. Di lokasi itu juga bakal dijadikan salah satu stasiun dari LRT. Untuk fase pertama, ditargetkan bakal mulai beroperasi pada tahun 2018.

Terkait tiket, pemerintah mencari cara agar bisa terjangkau. Termasuk dengan berkontribusi membangun prasarana dari kereta tanpa masinis ini. Tiket dari Cibubur hingga Dukuh Atas diharapkan bakal berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Pemerintah juga membuka peluang untuk memberikan Public Service Obilgation (PSO) agar tiket bisa lebih terjangkau. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.