Sukses

Adhi Karya Bakal Ikut Lelang Pengadaan Kereta LRT

Adhi Karya akan menggelontorkan dana sekitar Rp 23 triliun untuk pembangunan prasarana LRT.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melaksanakan lelang untuk pengadaan sarana kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT). Demikian diungkapkan oleh Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Kiswodarmawan saat pencanangan tiang pertama LRT.

"Penyediaan kereta dilakukan kementerian Perhubungan. Saya dengar akan lelang, ADHI akan ikut bagian dari itu," kata dia, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Dia menuturkan, lelang tersebut dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk mencari kereta ringan dengan kualitas terbaik namun harga bersaing. Lelang tersebut juga akan menentukan tarif untuk penumpang. "Nanti dilelang, berapa akan diajukan oleh bidder, yang rendah yang menang," tambahnya.

Sementara itu, manajemen Adhi Karya akan menggelontorkan dana sekitar Rp 23 triliun untuk pembangunan prasarana LRT. Dana tersebut untuk pembangunan dua tahap.

Tahap I terdiri dari lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas. Kemudian tahap II Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol. "Tahap I separuh dari Rp 23 triliun jadi Rp 11,5 triliun," tuturnya.

Dalam pembangunan prasarana tersebut, Kiswodarmawan menutur juga akan melibatkan badan usaha lain untuk pembangunan Transit Oriented Development (TOD).

"BUMN lain dalam rangka menyediakan TOD, Transit Oriented Development supaya para pengguna bisa parkir, ngopi, naik LRT, balik lagi ngopi, pulang rumah. Saat ini kami estimate ada 14 TOD," tuturnya.

Presiden Jokowi (Jokowi) menegaskan proyek LRT harus selesai sebelum ASEAN Games dimulai pada tahun 2018. "Tapi yang paling penting sebelum ASEAN Games 2018 dimulai. Ini harus sambung. LRT dari Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) masuk Jakarta, diterima LRTnya Pak Gubernur DKI," katanya.

Dia bilang, proyek LRT mesti terintegrasi dengan moda transportasi umum lain. Pihaknya menuturkan, pekerjaan moda transportasi merupakan program bersama-sama pemerintah.

"Semua moda transportasi yang ada di DKI baik MRT, Bus Transjakarta, dengan kereta kebandaranya, kereta cepatnya Jakarta-Bandung semua terintegrasi. Ini semua pekerjaan yang bersama-sama semua harus sambung," tandasnya. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.