Sukses

Produk Asuransi Ini Sasar Ekspatriat dan Orang Kaya RI

Masyarakat kalangan atas sangat mengidamkan produk asuransi kesehatan dengan nilai penjaminan besar.

Liputan6.com, Jakarta - Basis ekspatriat dan orang kaya di Indonesia semakin tumbuh subur. Masyarakat kalangan atas ini sangat mengidamkan produk asuransi kesehatan dengan nilai penjaminan besar sehingga bisa membiayai pengobatan di rumah sakit berkelas di seluruh dunia.

Inilah yang melatarbelakani Mega Insurance dan GlobalHealth Asia Limited untuk meluncurkan produk asuransi kesehatan internasional dengan nama Mega International Healthcare (MIHC).

Presiden Direktur PT Asuransi Umum Mega, Ivan Nanulaitta mengungkapkan, peningkatan jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia sudah mencapai jumlah 103 ribu orang pada periode 2014.

"Belum lagi orang-orang kaya di Indonesia makin banyak. Kalangan atas ini membutuhkan pelayanan kesehatan berbeda, misalnya mau berobat ke rumah sakit di Singapura atau Malaysia," ujar dia saat berbincang dengan wartawan usai Grand Launching MIHC di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Kata Ivan, perusahaan membaca peluang pasar besar di segmen high end untuk produk asuransi kesehatan. Dia melihat bahwa kurang dari 10 perusahaan asuransi yang berani menjual produk asuransi kesehatan internasional berbasis dolar AS.

"Jadi kami luncurkan MIHC untuk menjawab kebutuhan ini, punya produk yang berbeda, limit atau nilai klaim lebih tinggi. Produk asuransi ini menggunakan premi dolar AS karena segmen pasar kita Warga Negara ASing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) level high end," terang Ivan.

Sementara Chief Executive Officer GlobalHealth Asia Limited, Philip Kent mengaku, kerjasama ini merupakan milestone signifikan dalam perjalanan perusahaan dalam memberikan asuransi kesehatan berkualitas di Asia. "Karena kami memberikan cakupan atau jaringan rumah sakit di seluruh dunia," terang dia.

Berikut keunggulan produk MIHC:

1. Pemilihan plan yang fleksibel dalam satu keluarga
2. Penjaminan AS Charged dengan nilai pertanggungan tahunan sampai US$ 2,5 juta atau setara dengan Rp 35 miliar (kurs Rp 14 ribu per dolar AS)
3. Penjaminan terhadap penyakit kronis
4. Proses klaim yang simpel untuk menyesuaikan gaya hidup individu yang sibuk
5. Fasilitas cashless di provider dalam dan luar negeri
6. Layanan medical evaluation oleh ASia Assistance International (AAI)
7. Penjaminan terhadap program wellness (medical check up dan vaksinasi).

(Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini