Sukses

Kurangi Program Listrik 35 Ribu MW, Pemerintah Tak Sayang Rakyat

Pemerintah tidak akan menurunkan kapasitas program kelistrikan yang ditargetkan rampung dalam 5 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan jika program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) direvisi, maka pemerintah tak sayang rakyat.

Sudirman mengatakan, saat ini Indonesia masih kekurangan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena itu pemerintah menjalankan program kelistrikan 35 Ribu MW. Jika program tersebut direvisi atau dikurangi, maka pasokan listrik untuk masyarakat berkurang.

"Menurut saya, mengerem atau mengurangi target listrik tidak sayang rakyat karena rakyat membutuhkan lisrik," kata Sudirman, seperti ditulis Kamis (10/9/2015).

Oleh karena itu, Sudirman menegaskan pemerintah tidak akan menurunkan kapasitas program kelistrikan yang ditargetkan rampung dalam 5 tahun ke depan tersebut. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah menanyakan tambahan kapasitas listrik diluar program 35 ribu MW.

"Sekali lagi tidak ada penurunan target. Malahan Presiden menanyakan kapan kita tambah 35 ribu lagi paling tidak daya diukur," tuturnya.

Menurut Sudirman, saat ini konsumsi listrik perkapita Indonesia masih jauh lebih rendah dari negara tetangga. Ia mencontohkan Malaysia di level 1/ 5 sedangkan Singapura di level 1/10. Padahal rasio elektifikasi menujukan kemajuan sebuah negara.

"Di sektor kelistrikan, di samping rasio elektrifikasi kita rendah, rasio per kapita juga jauh dari negara tetangga. Korelasinya ke tingkat kemajuan, tingkat kesehatan," ungkapnya.

Sedangkan dibandingkan dengan negara yang luas dan jumlah penduduknya hampir sama dengan Indonesia yaitu Brazil, sektor ketenaga listrikan Indonesia dengan kapasitas listrik terpasang mencapai 47.753 MW pun terpaut jauh.

"Brazil 113 ribu MW, konsumsi perkapitanya mencapai 2500 kwh per kapita, itu artinya 4 kalilipat dari kita, jadi de facto masih rendah," paparnya.

Ia mengungkapkan, Indonesia memiliki target pertumbuhan yang tinggi, membutuhkan dorongan pasokan listrik, untuk mengejar ketertinggalan tersebut maka tidak ada keraguan merealisasikan program 35 ribu MW.

"Kita punya pertumbuhan tinggi karena itu ditetapkan 35 ribu MW, melalui forum ini tidak ada keraguan jalan lurus saja kita kerjakan 35 ribu ini sebaik-baiknya," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.