Sukses

Top 5 Bisnis: 600 Ekskavator Buatan Pindad Laku Rp 800 Miliar

Alat berat tersebut untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pindad (Persero) menyatakan akan memproduksi secara massal produk alat berat jenis ekskavator yakni Pindad Excava 200. Pindad akan memproduksi sebanyak 600 unit untuk penjualan pada tahun depan dengan nilai Rp 800 miliar.

Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan, alat berat tersebut untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kontraknya 500 PU-Pera, 100 dari BUMN total 600 di tahun 2016. Nilainya kurang lebih sekitar Rp 800 miliar, satuannya Rp 1,3 miliar," kata dia di Bandung.

Informasi tersebut menjadi artikel paling dicari pembaca. Tak hanya itu, artikel lainnya yang menarik yaitu informasi mengenai aksi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang membongkar aksi PT Pelindo II yang sengaja menutup rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok dengan cor beton.

Lengkapnya, berikut lima artikel terpopuler di kanal Bisnis Liputan6.com edisi Kamis, 10 September 2015:

1. Pindad Jual 600 Ekskavator Seharga Rp 1,3 Miliar ke PU dan BUMN

PT Pindad akan memproduksi sebanyak 600 unit ekskavator untuk penjualan pada tahun depan dengan nilai Rp 800 miliar. Sebanyak 500 ekskavator akan dijual ke KemenPU-Pera dan sisanya 100 ekskavator dijual ke BUMN.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, pembelian sebanyak 500 unit baru bisa dilakukan tahun depan karena harus memasuki tahun buku baru. Alat tersebut nanti akan disebarkan ke kabupaten kota utamanya di wilayah timur Indonesia.

2. Ini yang Orang Tua Kaya Ajarkan ke Anaknya

Perilaku orang kaya biasanya berbeda dari orang kebanyakan. Mereka terus belajar dan cenderung egois. Tidak heran jika saat menjadi orang tua mereka memiliki pendapat yang unik.

Menurut penelitian yang dilakukan Steve Siebold, tentang "Bagaimana Orang Kaya Berpikir." Penelitian tersebut menunjukan bahwa anak mereka tidak diajarkan untuk bertahan hidup, melainkan untuk menjadi kaya.

Di sisi lain, orang kaya mengajarkan kebiasaan untuk mengelola uang secara cerdas dan menjadi kaya kepada anak-anaknya. Orang kaya juga mengajarkan bahwa menjadi kaya adalah mungkin bagi siapa pun yang berpikir besar.

3. Pelindo II Sengaja Tutup Rel Kereta di Priok dengan Cor Beton

Menko Maritim, Rizal Ramli geram melihat jalur kereta di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, ditutup dengan cor beton oleh operator Pelabuhan Pelindo II.

Rizal mengatakan, penutupan jalur kereta tersebut merupakan contoh ketidakefisienan. Pasalnya, jika jalur kereta yang dibangun sejak zaman Belanda tersebut aktif bisa membantu keluar masuk barang di pelabuhan.

4. Rizal Ramli Gagalkan Proyek, Ini Kata Pertamina

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina(Persero), M. Iskandar menilai jika Menteri Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tak memahami konsep pembangunan kilang minyak yang direncanakan Pertamina. Pembangunan kilang minyak tersebut akan dibangun oleh pihak lain.

Iskandar pun menilai, kalau Rizal Ramli belum memahami secara utuh konsep yang direncanakan PT Pertamina (Persero). "Konsep kita sama dengan yang digagas Rizal Ramli. Mungkin belum terinformasi ke beliau (Rizal Ramli) kalau konsep kami sesungguhnya sama," kata Iskandar.

5. Peserta Magang di Jepang Bisa Bawa Gaji Rp 10 Juta per Bulan

Pada 2015, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan penempatan peserta magang kerja ke Jepang sebanyak 2.500 orang. Para peserta magang bakal ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan kerja.

Untuk tahun pertama, peserta magang mendapat gaji magang 80 ribu yen atau sekitar Rp 8,2 juta per bulan. Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90 ribu yen atau sekitar Rp 9,2 juta yen dan tahun ketiga 100 ribu yen atau sekitar Rp 10,2 juta. "Dan setelah lulus program pemagangan akan diberi uang bantuan permodalan," kata Hanif. 

(Ndw/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini