Sukses

Bursa Saham China Masih Lanjutkan Tekanan

Indeks saham Shanghai melemah 3,5 persen didorong dari pelemahan sektor saham komoditas dan perusahaan teknologi.

Liputan6.com, Shanghai - Bursa saham China melanjutkan tekanan pada hari kedua perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu lantaran kekhawatiran terhadap ekonomi China dan global.

Indeks saham Shanghai melemah 3,5 persen ke level 3.005,17 pada penutupan perdagangan saham Selasa (15/9/2015). Pelemahan indeks saham ini didorong sektor saham produsen komoditas dan perusahaan teknologi.

Ada pun sekitar 14 saham turun untuk satu saham yang menguat. Sementara itu, volume perdagangan saham sekitar 36 persen di bawah rata-rata 30 hari.Kapitalisasi pasar saham China turun sekitar 44 persen pada akhir Agustus 2015 ketimbang Juli.

Selain itu, pemerintah juga telah menggelontorkan dana untuk menghentikan aksi jual. Namun belum berdampak ke pasar. Data bulanan menunjukkan dari pemangkasan suku bunga sejak November dan berencana meningkatkan belanja negara juga belum dapat kembali meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Ekonomi China belum menunjukkan tanda-tanda menguat setelah serangkaian pemotongan suku bunga, persyaratan cadangan dana bank, dan kemungkinan depresiasi Yuan masih ada," ujar Zhang Haidong, Analis Jinkuang Investment Management seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/9/2015).

Ia menambahkan, aset mata uang Yuan pun menghadapi tekanan. Pasar pun masih melemah. Indeks CSI 300 pun tergelincir 3,9 persen. Diikuti pelemahan indeks saham Hong Kong Hang Seng China Enterprises sekitar 0,3 persen. Sedangkan indeks saham Hang Seng melemah 0,5 persen.

Analis CLSA, Francis Cheung menuturkan indeks saham Shanghai masih dapat jatuh lantaran valuasi saham masih saham. Saham-saham di daratan China diperdagangkan 45 kali, dan termasuk tertinggi.

Bursa saham China bergejolak pun membuat utang marjin di bursa efek Shanghai turun ke level terendah dalam 9 bulan menjadi 599,90 miliar Yuan pada awal pekan ini. Pemerintah China pun tetap berjuang untuk mendukung pasar saham, menstabil Yuan dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Langkah-langkah dilakukan seperti mereformasi perusahaan milik negara, pengurangan persyaratan modal untuk beberapa proyek investasi.Ada pun Barclays Plc telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 6 persen pada 2016 dari posisi awal 6,6 persen. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini