Sukses

Harga Minyak AS Naik 5,7%

Harga minyak AS melonjak 5,7 persen dan menetap di angka US$ 47,15 per barel.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik hampir 6 persen pada perdagangan Rabu (Kamis oagi waktu Jakarta) setelah terjadi penarikan pasokan besar-besaran dalam 7 bulan terakhir di titik pengiriman minyak mentah di Cushing, Oklahoma, Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Kamis (17/9/2015), harga minyak AS melonjak 5,7 persen dan menetap di angka US$ 47,15 per barel. Sedangkan minyak Brent ditutup datar di angka US$ 50 per barel.

Pendorong kenaikan harga minyak dipicu oleh spekulasi mengenai penurunan data persediaan minyak mentah di AS. Perusahaan intelejen Genscape sebelumnya memperkirakan bahwa akan terjadi penarikan persediaan sebesar 1,8 juta barel di Cushing.

Namun data resmi dari Departemen Energi AS menunjukkan terjadi penarikan yang lebih besar. Dalam data tersebut disebutkan bahwa terdapat penurunan persediaan minyak mentah di AS sebesar 2,1 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 11 September.

Penurunan jumlah pasokan di Cushing tersebut merupakan penurunan terbesar yang dicetak sejak 28 Agustus lalu. Penurunan persediaan tersebut menandakan bahwa permintaan akan minyak olahan semakin tinggi.

"Jika pelaku pasar terus mendapat data yang baik maka harga minyak akan terus bisa melambung," jelas Analis Caprock Risk Management, Frederick, Maryland, AS, Chris Jarvis.

Selain itu, rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS (The Fed) juga mempengaruhi pergerakan harga minyak. Pelaku pasar selama ini mencari kepastian akan rencana kenaikan tersebut karena untuk menghitung untung rugi saat mengelola aset komoditas dibandingkan dengan portofolio lainnya. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.