Sukses

Top 5 Bisnis: Trik Jitu Siapkan Dana Buat Beli Rumah

Bagi pekerja yang bergaji pas-pasan tentu saja sangat sulit untuk bisa menyisihkan dana untuk membeli rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Oleh sebab itu, setiap orang menginginkan memiliki rumah sendiri.

Namun memang, memiliki rumah tak sesederhana mendapatkan kebutuhkan pokok lainnya seperti sandang dan pangan. Alasannya, harga rumah jauh lebih mahal jika dibandingkan harga pakaian atau makanan.

Bayangkan saja, untuk ukurang di pinggiran Jakarta, harga rumah saat ini tidak ada yang lebih murah dari Rp 150 juta. Tentu saja, bagi sebagian orang mengumpulkan uang sebesar itu bukan perkara mudah.

Bagi pekerja yang bergaji pas-pasan tentu saja sangat sulit untuk bisa menyisihkan dana untuk membeli rumah karena pendapatan sudah diprioritaskan untuk keperluan lainnya.

Namun, CEO dan Founder perusahaan perencana keuangan PT Mitra Rencana Edukasi, Mike Sutikno menjelaskan, mau tidak mau meskipun pendapatan seseorang pas-pasan tetap harus menyisihkan gajinya untuk persiapan membeli rumah. Bagaimana caranya?

Informasi mengenai cara siapkan dana untuk membeli rumah menjadi artikel paling dicari pembaca.

Lengkapnya, berikut lima artikel terpopuler di kanal Bisnis Liputan6.com edisi Minggu, 20 September 2015:

1. Tips Siapkan Dana untuk Membeli Rumah

Rumah adalah kebutuhan pokok jadi memang harus diprioritaskan.Untuk itu, seseorang harus sudah menyisihkan dana untuk membeli rumah sejak pertama kali mendapat gaji.

Menyisihkan ini harus dilakukan karena saat membeli rumah seseorang memiliki kewajiban untuk membayar terlebih dahulu uang muka. Biasanya, uang muka untuk membeli rumah di kisaran 20 persen dari harga rumah.

Ia menghitung, jika harga rumah Rp 150 juta maka 20 persen yang harus disiapkan kurang lebih Rp 30 juta.

2. Harga BBM Turun Rp 400, Ribuan Orang Keluar dari Kemiskinan

Sejumlah pihak terus mendesak pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar mengingat harga minyak dunia anjlok ke level US$ 40 per barel. Penurunan harga BBM tersebut dapat membantu daya beli ratusan ribu orang miskin di Indonesia.

Kepala Kajian Kemiskinan dan Perlindungan Sosial LPEM FEUI, Teguh Dartanto mengungkapkan, penurunan harga jual BBM Rp 400 per liter dapat menyelamatkan rakyat jatuh ke jurang kemiskinan yang lebih dalam.

Untuk diketahui, harga BBM Premium Rp 7.400 per liter, sedangkan Solar dibanderol Rp 6.900 per liter dengan subsidi tetap Rp 1.000 per liter.

Sementara angka kemiskinan naik 860 ribu penduduk menjadi 28,59 juta jiwa karena efek dari kenaikan harga jual BBM pada November 2014 lalu.

"Solusi pemerintah untuk bisa mengurangi dan membantu rakyat miskin adalah menurunkan harga BBM. Harga BBM turun Rp 400 per liter, maka 165 ribu rakyat miskin bisa terselamatkan," tegas dia saat ditemui dalam Diskusi Energi Kita di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (20/9/2015).

3. Cara Bangkit dari Keterpurukan Karir

Di pasar kerja yang semakin kompetitif sekarang ini, kamu tentulah harus semakin jeli untuk melihat keadaan sekitar. Berita tentang PHK besar-besaran semakin sering kita didengar namun berita tentang perekrutan dari perusahaan besar sangat jarang kita terima.

Mungkin di kalangan kita ada yang mengalami PHK atau susah mencari pekerjaan, atau malahan kamu yang mengalami kemunduran dalam berkarir. Apa pun situasi yang sedang kamu alami sekarang, jangan khawatir, tips dari JobsDB ini mungkin bisa membantumu untuk back on track.
 
Kemunduran karir bisa menghancurkan hidup seseorang. Tidak peduli apa pun jabatannya. Dari pegawai baru atau pun seorang CEO, tidak ada yang bisa merasa biasa saja ketika mengalami kemunduran karir. Namun ingatlah, kemunduran karir bukan berarti akhir dari hidupmu.

4. Pertamina Bandrol Elpiji Ukuran Baru di Harga Rp 80 Ribu

PT Pertamina (Persero) segera memasarkan produk Elpiji terbaru dengan ukuran 5,5 kilogram (kg) pada Oktober 2015. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas tersebut membanderol Elpiji ukuran baru tersebut dengan harga Rp 80 ribu per tabung.

Vice President Pertamina, Wisnuntoro mengungkapkan, perseroan membidik pemilik apartemen sebagai target pasar elpiji 5,5 kg yang rencananya akan dijual pada bulan depan tersebut.

5. Belum Mendesak, Pemerintah Enggan Turunkan Harga BBM

Pemerintah menegaskan tidak akan ada opsi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada paket kebijakan ekonomi tahap berikutnya meski ada potensi anjloknya harga minyak dunia hingga US$ 20 per barel di tahun ini. Penurunan harga BBM dinilai tidak mendesak untuk saat ini.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Montty Giriana mengungkapkan, masyarakat sudah terbiasa dengan harga jual BBM jenis Premium Rp 7.700 dan Solar Rp 6.900 per liter, sehingga penurunan harga BBM bukan sesuatu yang mendesak dilakukan.


(Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini