Sukses

Sumsel Cetak Produksi Ikan Patin Terbesar di RI

Konsumsi ikan juga termasuk tertinggi di Sumatera Selatan mencapai 37,89 per kilo gram per tahun.

Liputan6.com, Palembang - Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu provinsi yang menghasilkan ikan patin terbesar di Indonesia. Jumlah produksi ikan patin mencapai 250 ribu ton per tahun.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Selatan (Sumsel), Sri Dewi Titisari menuturkan produksi ikan patin disumbangkan dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel.

"Kami memproduksi ikan jenis patin terbanyak di Indonesia. Tahun lalu saja di angka 250 ribu ton per tahun dan angkanya setiap tahun selalu meningkat. Saat ini memang belum bisa ekspor keluar negeri, namun Sumsel rutin memasok ikan patin ke provinsi lain, seperti Jambi, Riau, Lampung hingga ke Jakarta," kata Sri kepada Liputan6.com, seperti ditulis Senin (21/9/2015).

Seluruh kabupaten/kota di Sumsel menyumbangkan produksi ikan patin per tahun terutama dari wilayah di kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir. Kedua wilayah ini juga memproduksi ikan laut.Dari sektor konsumsi ikan, Sumsel pun berada di peringkat teratas.

Konsumsi ikan se-nasional hanya mencapai angka 35,42 Kilogram (kg)/kapita per tahun. Sedangkan angka konsumsi ikan di Sumsel mencapai angka 37,89 Kg/kapita per tahun.Salah satu faktor tingginya konsumsi ikan di Sumsel yaitu karena makanan khas Sumsel yaitu pempek dan sejenisnya menggunakan bahan baku ikan dan pasokan ikan yang selalu banyak.

Hal inilah yang menjadi pendongkrak konsumsi ikan di Sumsel. Namun, jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang dan Korea, konsumsi ikan orang Indonesia masih kalah jauh. Hal ini tidak sebanding dengan pasokan ikan di Indonesia yang melimpah.

"Sekarang konsumsi ikan di Jepang dan Korea sangat tinggi, Indonesia jauh tertinggal. Kami harapkan, konsumsi ikan di Indonesia, terutama di Sumsel terus meningkat. Karena kadar gizi di ikan sendiri sangatlah tinggi. Apalagi sekarang para petani yang mengelola budidaya ikan sungai ini sudah menggunakan pakan buatan sendiri. Jadi hasilnya lebih berkualitas," ujar Sri.

Saat ditanya tentang pengaruh kabut asap terhadap hasil tagkap ikan oleh nelayan, pihaknya belum mengantongi data valid. Namun kemungkinan jumlah tangkapan ikan di Sumsel menurun dari hasil biasanya. "Kita belum mengantongi datanya, tapi yang jelas pengaruh kabut asap ini pasti ada pengaruh hasil tangkapan ikan para nelayan di Sumsel," kata Sri. (Nefri Inge/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.