Sukses

DPR: Pertama dalam Sejarah, Industri Rokok Alami Kontraksi

Ada beberapa penyebab, di antaranya pelemahan ekonomi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR Misbakhun mengungkapkan industri hasil tembakau (IHT) untuk pertama kalinya akan mengalami guncangan. Padahal selama ini, industri rokok dinilai merupakan industri paling tahan terhadap krisis.

"Industri rokok IHT adalah industri paling tahan terhadap krisis. Ini pertama kali di dalam sejarah IHT mengalami kontraksi di 2015 laporan penjualan Mei-Juli mereka turun," kata dia di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Ada beberapa penyebab, di antaranya pelemahan ekonomi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Selain itu dia mnambahkan alasan lain adalah beban yang berat dari cukai. Apalagi, pemerintah berencana menaikan tarif cukai sebanyak 23 persen. Menurutnya, peningkatan target cukai tahun 2016 akan menghantam IHT.

"Yang dicapai 2015 ada unsur ijon bukan setahun. Kalau ini 14 bulan bagaimana mungkin 14 bulan dijadikan basis asumsi untuk mencapai target penerimaan cukai target tembakau 2016," jelasnya.

Dengan kenaikan tersebut, dia bilang kosekuensi logisnya ialah pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, IHKT juga akan memangkas produksi rokok.

"Kurangi produksi mau tak mau penerimaan negara dari cukai turun," tuturnya.

Pihaknya pun menyayangkan sikap pemerintah dalam rencana menaikan cukai. Harusnya ditengah perekonomian yang melambat pemerintah memberikan insentif terhadap industri.

"Yang kita sampaikan bisa menjadi alasan rasional pemerintah di saat situasi ekonomi tidak bagus, pemerintah harusnya membuat relaksasi terhadap urusan pajak," tandas dia. (Amd/Zul).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini