Sukses

DPR: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3% Realistis

DPR mengharapkan pemerintah dapat membangun optimisme dan kepercayaan pasar serta pelaku usaha untuk mencapai target pertumbuhan ekonomo.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI telah menyepakati besaran asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Salah satunya soal target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada tahun depan.

Anggota Komisi XI DPR RI, Mokhammad Misbakhun mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2016 tersebut dinilai realistis. Bahkan dirinya optimistis angka tersebut bisa dicapai oleh pemerintah.

"Ini menunjukkan bahwa kita ingin target pertumbuhan 2016 lebih realistis. Angka 5,3 persen itu masih optimis karena diperkirakan ekonomi di angka 4,7 persen-5 persen," ujar dia di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/9/2015).

Misbakhun menilai, dengan besaran asumsi makro pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen ini, menunjukkan rasionalitas pemerintah dalam menentukan target. Selain itu, besaran pertumbuhan ini juga diharapkan akan memberikan kepercayaan diri kepada pasar dan pelaku bisnis.

"Kita ingin pemerintah bangun optimisme, kepercayaan pasar, dan pebisnis," ujar dia.

Seperti diketahui, pemerintah dan Komisi XI DPR RI telah sepakat untuk membawa pembahasan asumsi makro ekonomi dalam RAPBN 2016 ke tingkat dua Badan Anggran (Banggar) DPR.

Adapun asumsi-asumsi yang telah disepakati bersama antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, inflasi 4,7 persen, surat perbendaharaan negara (SPN) per 3 bulan 5,5 persen, nilai tukar rupiah terhadap rupiah Rp 13.900 per dolar Amerika Serikat (AS).Sementara untuk tingkat pengangguran ditargetkan pada kisaran 5,2 persen-5,5 persen, tingkat kemiskinan 9,0 persen-10 persen, gini rasio 0,39 persen, dan indeks pembangunan manusia (IMP) 70,10 persen. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini