Sukses

Selain Infrastruktur, Pemerintah Diminta Fokus Soal Kemiskinan

Infrastruktur, diakui Firmanzah juga akan berdampak pada pengentasan kemiskinan, namun butuh waktu yang lama karena sifatnya jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah fokus mengebut pembangunan infrastruktur. Tapi di sisi lain, dalam jangka pendek, pemerintah diminta untuk juga memberikan perhatian lebih terhadap pengentasan kemiskinan.

"Menurut saya pemerintah masih fokus infrastruktur. Tapi tidak program jangka pendek pengentasan kemiskinan," kata Rektor Universitas Paramadina Firmanzah dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (27/9/2015).

Ekonom ini menyebut, Presiden Joko Widodo perlu menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai kondisi darurat yang mendesak harus segera dilakukan.

"Presiden perlu menambah variasi dan urgensi, saat ini fokus infrastruktur. Sekarang pengentasan kemiskinan," tutur matan Staff Ahli Presiden Bidang Ekonomi tersebut.

Infrastruktur, diakui Firmanzah juga akan berdampak pada pengentasan kemiskinan, namun butuh waktu yang lama karena sifatnya jangka panjang. Dikatakannya, perlu ada langkah segera untuk mengentaskan kemiskinan yang terus bertambah.

"Saya belum banyak mendengar presiden menyampaikan secara intens pentingnya pengentasan kemiskinan dibanding infrastruktur meskipun jangka panjang bendungan irigasi juga mengentaskan kemiskinan juga tapi itu jangka panjang," paparnya.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2015 tingkat kemiskinan 11,22 persen atau 28,9 juta jiwa, angka tersebut meningkat dari periode sebelumnya 10,96 persen atau 27,3 juta jiwa.

"Ini perlu jadi perhatian khusus Pemerintah Jokowi, terlebih dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) angka kemiskinan dipatok 10,2 persen," pungkasnya. (Pew/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.