Sukses

Keluarga Terkaya Dunia Tinggal di Negara Ini

Studi Allianz menyebutkan, aset rumah tangga dunia mencapai US$ 136 triliun euro di akhir 2014 lalu. cukup untuk melunasi tiga kali lipat

Liputan6.com, New York - Swiss merupakan salah satu negara dengan penduduk terkaya di dunia. Dalam laporan yang dirilis oleh Allianz Global Wealth Report 2015, rata-rata rumah tangga di Swiss merupakan yang terkaya di dunia.

Swiss, mendapatkan predikat tersebut meskipun ketimpangan tengah meningkat di negara yang terkenal dengan coklat itu.

Dikutip dari the local, Jumat (2/10/20150, laporan menyebutkan, rata-rata aset rumah tangga per kapita di Swiss mencapai US$ 176.726 atau setara Rp 2,5 miliar setelah dipotong utang. Lebih tinggi dari Amerika Serikat di urutan kedua dengan Rp 2,2 miliar.

Yang ketiga, adalah Inggris dengan aset per kapita mencapai 86.230 euro, atau setara Rp 1,4 miliar. Inggris meroket dibanding tahun sebelumnya di peringkat 10, sementara di bawahnya Belgia dengan Rp 1,3 miliar dan Swedia senilai Rp 1,3 miliar. Bergerak ke bawah adalah Belanda dengan Rp 1,2 miliar.

Sementara yang terendah adalah Kazakhstan. Rata-rata aset rumah tangga per kapita di negara ini mencapai Rp 6,6 juta. Sementara Yunani, berada di peringkat laing bontot di Eropa Barat dengan nilai rata-rata Rp 190 juta.

Selain itu, Swiss juga mencatatkan rekor dengan dengan mencapai beban utang rata-rata 80.860 euro, atau sekitar Rp 1,3 miliar, sementara rata-rata beban utang negara di Eropa Barat adalah Rp 411 juta.

Studi menyebutkan, Amerika Utara tetap menjadi kawasan terkaya di dunia yakni di bawah 45 persen dari aset keuangan bruto dunia, bandingkan dengan Eropa Barat yang mencapai 23,5 persen.

Di samping itu, laporan juga menggarisbawahi ketimpangan yang terjadi di Amerika Serikat, yang disebut 'Unequal States of America', karena konsentrasi dari orang-orang kaya lebih banyak berada di sana dibanding negara lain di dunia.

Intinya, studi Allianz menyebutkan, aset rumah tangga dunia mencapai 136 triliun euro di akhir 2014 lalu. naik tujuh persen dari tahun lalu dan cukup untuk melunasi tiga kali lipat utang dunia. (Zul/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.