Sukses

Efek Deflasi Masih Angkat IHSG, Cermati Enam Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.120-4.308 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat seiring efek rilis data ekonomi Indonesia terutama deflasi masih berlanjut jelang akhir pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berhasil melanjutkan penguatan hingga melampaui level resistance 4.260. Hal itu ditopang dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan kalau September terjadi deflasi 0,05 persen.

"Target IHSG berikutnya di level 4.308 dengan support berada di level 4.120. Kondisi pergerakan IHSG terlihat telah membuka kembali peluang pola menguat dalam jangka pendek," ujar William dalam ulasannya, Jumat (2/10/2015).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan pembukaan awal Oktober di atas penutupan September secara teknikal merupakan tanda momentum positif mulai kembali ke pasar. Ia memperkirakan, IHSG akan berada di level support 4.220-4.113-4.025 dan resistance 4.370-4.480-4.590 pada Jumat pekan ini.

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menyebutkan kalau laju IHSG bertahan di atas area target support 4.150-4.175 dan mampu melampaui target resistance 4.245-4.257 pada perdagangan saham Kamis kemarin. Meski terjadi penguatan, namun cenderung terbatas seiring mulai ada aksi ambil untung.

"Ikuti tren kenaikan yang sedang dipertahankan oleh IHSG. Level IHSG akan berada di kisaran 4.200-4.219 dan resistance 4.271-4.278," kata Reza.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 1 Oktober 2015, IHSG naik 30,96 poin (0,73 persen) ke level 4.254,87. Indeks saham LQ45 mendaki 0,96 persen ke level 711,76.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk melanjutkan kenaikan di level berikutnya. Saham-saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sedangkan William memilih saham PWON, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS),BBTN, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dalam level support untuk jangka menengah sehingga melanjutkan momentum kenaikan.

Yuganur memilih masuk saham PT Bank Tabungan Negara Tbk di level pertama Rp 1.005, level kedua Rp 995, dan cut loss point Rp 975. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.085," kata Yuganur. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini