Sukses

45.700 Rumah Siap Dialiri Listrik Energi Baru

Rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 86,39 persen dengan kapasitas listrik terpasang 53.535 Mega Watt (MW)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, jumlah pembangkit yang didukung oleh energi baru semakin hari semakin besar. Dengan demikian, bakal ada puluhan ribu rumah baru dalam waktu dekat yang bakal teraliri listrik.

"Di bidang energi baru, terbarukan, dan konservasi energi, dua blok wilayah kerja panas bumi telah selesai dilelang dan sekurang-kurangnya 45.707 rumah tangga mendapat aliran listrik dari sumber energi baru terbarukan,” kata Sudirman, dalam situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/10/2015).

Sudirman merinci pembangkit energi baru yang sudah mengalirkan listrik yaitu, 1.438 Mega Watt (MW) pembangkit listrik energi panas bumi, 1.740 MW bioenergi, 5.250 MW air, 71 MW tenaga surya, dan 4 MW pembangkit listrik tenaga angin dan hybrid.

Sudirman mengakui, saat ini penyebaran kelistrikan (rasio elektrifikasi) Indonesia mencapai 86,39 persen dengan kapasitas listrik terpasang 53.535 Mega Watt (MW), dengan rasio elektrifikasi tersebut belum memenuhi kebutuhan listrik seluruhnya dan masih tertinggal dengan negara lain.

Menurut Sudirman, rendahnya rasio elektrifikasi terutama di beberapa daerah yang masih di bawah 50 persen menyebabkan panjangan antrian untuk mendapat akses listrik.

Selain itu, sistem ketenagalistrikan di Indonesia pun masih rendah tingkat cadangannya, hal ini menyebabkan adanya pemadaman bila terjadi perawatan atau kendala di sistem ketenagalistrikan tersebut.

Sedangkan jika dibandingkan dengan negara tetangga, rasio elektrifikasi Indonesia tertinggal, seperti Malaysia sudah mencapai 97 persen dan jika dibanding dengan negara yan luas wilayahnya sama rasio elektfikasi Indonesia juga masih rendah, seperti Brazil dengan tingkat rasio elektrifikasi 93 persen dan Thailand 98 persen.

"Kondisi kelistrikan kita juga menghadapi tantangan berat saat ini, rasio elektrifikasi masih dibawah 90 persen bahkan dibawah negara tetangga," pungkasnya. (Pew/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini