Sukses

Industri Alas Kaki di Cianjur Mampu Serap 15 Ribu Tenaga Kerja

Pou Yuen Indonesia memasok sepatu untuk merek-merek terkenal salah satunya adalah Adidas.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memberikan apresiasi kepada PT Pou Yuen Indonesia karena perusahaan alas kaki yang berlokasi di Cianjur tersebut, menargetkan bisa menyerap 15 ribu tenaga kerja dalam kurun waktu lima tahun mendatang.  Bahkan, dalam jangka pendek atau sampai akhir 2015 ini, perusahaan tersebut berencana untuk merekrut 3 ribu tenaga kerja. 

Franky melanjutkan, dengan realisasi investasi dari Pou Yuen Indonesia yang akan selesai konstruksi di 2015, maka akan dapat mendukung program Pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran dengan cukup signifikan.

"Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kabupaten Cianjur dan juga sekitarnya serta meningkatkan pendapatan devisa melalui peningkatan ekspor," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/10/2015).  

Pabrik Pou Yuen Indonesia memiliki kapasitas produksi sepatu olah raga sebanyak 10 juta pasang per tahun. Target produksi tersebut ditargetkan bisa tercapai setelah selesainya proyek perluasan pada 2019 yang seluruhnya diperuntukkan bagi pasar ekspor dengan nilai mencapai US$ 100 juta per tahun.

Pou Yuen Indonesia memasok sepatu untuk merek-merek terkenal salah satunya adalah Adidas. Hal ini membuktikan bahwa produk-produk yang dihasilkan telah memiliki kualifikasi dan standar pasar internasional.

Franky menjelaskan, keberadaan industri alas kaki Pou Yuen di Cianjur ini membuktikan bahwa Jawa Barat khususnya beberapa daerah seperti Cianjur, Majalengka, Garut dan sekitarnya masih tetap memiliki potensi yang besar dan masih sangat kompetitif bagi lokasi investasi padat karya seperti industri alas kaki dan Tekstil Produk Tekstil yang berorientasi ekspor.

Pou Yuen Indonesia, merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak di bidang usaha industri sepatu olah raga dengan produk yang dihasilkan adalah komponen sepatu yaitu mid sole, out sole dan shoe upper serta sepatu olah raga.

Realisasi hingga saat ini mencapai sebesar US$ 26 juta. Adapun tenaga kerja yang akan diserap setiap tahunnya sejak 2015 ini sebesar 3.000 orang dan hingga pada saat selesai konstruksi perluasan di 2019, akan mencapai sebanyak 15.000 orang.

Hal ini sangat menggembirakan dan membuktikan bahwa indonesia tetap manarik bagi investasi padat karya dan investasi yang berorientasi ekspor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

16 Perusahaan Serap 121 Ribu Tenaga Kerja

16 Perusahaan Serap 121 Ribu Tenaga Kerja

Kunjungan Kepala BKPM Franky Sibarani ke Po Yuen Indonesia merupakan bagian dari persiapan program BKPM terkait dengan investasi padat karya dalam menciptakan lapangan kerja. Peluncuran program tersebut akan dilakukan Senin (5/10/2015) mendatang, yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi.)

Dalam tahap pertama ini, BKPM melakukan kerjasama dengan 16 perusahaan, di Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang akan melakukan perekrutan tenaga kerja sebanyak 121 ribu orang hingga tahun 2019 mendatang. Sementara itu dalam kurun waktu setahun ke depan, 16 perusahaan tersebut akan merekrut 74 ribu tenaga kerja.

Di wilayah Jawa Barat total rencana penyerapan tenaga kerja mencapai 29.580 orang, dengan perincian 20.580 orang pada tahun 2015-2016 dan 9.000 orang pada tahun 2017-2019.

Sementara di Jawa Tengah total rencana penyerapan tenaga kerja mencapai 91.706 orang, dengan perincian 53.305 orang pada 2015-2016 dan 38.400 orang pada tahun 2017-2019. (Ndw/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini