Sukses

Rizal Ramli Bakal Sulap Borobudur Jadi Tujuan Religius Umat Budha

Pemerintah ingin menjadikan Borobudur seperti Mekah namun bagi umat Hindhu.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berencana mengembangkan Borobudur menjadi tujuan religius di dunia. Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah untuk mendorong pariwisata di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuturkan bahwa dirinya ingin Candi Borobudur  menjadi tujuan religius bagi umat Budha. "Kami akan koordinasikan dengan Menteri Agama dan tokoh agama. Angkor Wat itu turisnya 6 juta. Kalau orang Kristen itu harus ke Jerusalem dulu sebelum meninggal. Orang Islam mesti pergi haji dulu sebelum meninggal. Orang Budha harus ke Borobudur dulu," kata dia di Jakarta, Sabtu (3/10/2015).

Namun, dengan menjadikan Borobudur sebagai salah satu tujuan religius di dunia, makaada konsekuensi yang harus diterima yaitu candi tersebut tak bisa dibuka tiap hari. "Sehingga Borobudur tidak bisa kami buka setiap hari untuk pengunjung," tuturnya.

Selanjutnya, Rizal mengatakan akan mengoptimalkan Jakarta sebagai tempat kunjungan wisatawan. Dia bilang akan memaksimal tempat perbelanjaan dan olahraga.

"Karena ada 26 mal di Jakarta. Saya minta LRT melewati 26 mal nanti. Bikin one day ticket. Jadi semua turis bisa pergi seharian shopping di 26 mal tersebut, kuliner dan sebagainya. Dan orang tidak sadar di Jakarta itu bisa sport center dan healty center. Ada 36 lapangan golf di Jakarta, bagus-bagus," terangnya.

Kementerian juga akan mendorong pariwisata di Kepulauan Seribu. Langkah yang ditempuh ialah dengan pengoptimalkan kebersihan dan air bersih.

"Makanya saya minta Pak Ahok keluarkan Perda yang tegas untuk buang sampah plastik. kami bersihkan, kami juga harus bikin sumber air di Pulau Seribu. Karena saya 5 tahun lalu keliling Pulau Seribu laki-laki 17 tahun darah tinggi. Mereka semua minum garam dan makan air garam. Tidak ada air bersih," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.