Sukses

Kembangkan Udang, KKP Beri Ekskavator ke Warga Mamuju Utara

Untuk mengembangkan usaha budidaya udang vaname skala rakyat di Kabupaten Mamuju Utara, KKP memberi lima unit ekskavator ke warga.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengembangkan usaha budidaya udang vaname skala rakyat di Kabupaten Mamuju Utara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan lima uniit ekskavator  untuk membantu pencetakan lahan budidaya dan rehabilitasi saluran air di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Aksi ini menindaklanjuti janji Presiden Joko Widodo pada saat berkunjung di Mamuju Utara pada Mei yang lalu.

“Percepatan pembangunan di daerah harus diikuti langkah nyata, yaitu bantuan harus langsung diserahkan ke wilayah yang membutuhkan dan juga harus tepat sasaran. Lima unit ekskavator ini siap digunakan dan dioperasikan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2015).

Wilayah Kabupaten Mamuju Utara memiliki potensi pengembangan usaha budidaya udang dengan sistem tradisional sampai tradisional plus. Dengan potensi lahan seluas kurang lebih 13 ribu hektare (ha), apabila dikembangkan secara optimal, berkelanjutan dan ramah lingkungan, maka dengan padat tebar sekitar 200 ribu sampai dengan 300 ribu ekor per ha.

"Hal ini akan memberikan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara nyata dan sekaligus mendukung produksi udang nasional," terang Slamet.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Utara, Abbas, menambahkan benih udang yang pada Mei 2015 lalu ditebar Presiden Joko Widodo, telah dipanen dengan hasil yang cukup memuaskan. Panen yang dihasilkan dari 6.000 m2 tambak udang adalah 1.162 kg udang size 60 atau setara dengan 1.938 kg per ha, dengan padat tebar 30 ekor per m2.

"Di tambah lagi dukungan dari pemerintah pusat berupa ekskavator, yang rencananya akan kita gunakan untuk menata lahan tambak dan rehabilitasi saluran. Ini akan mendukung berkembangnya perekonomian Mamuju Utara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya", tutur Abbas.

Target produksi udang nasional pada tahun 2015 mencapai 785.900 ton, lanjut dia, akan dicapai melalui optimalisasi sumber daya alam secara arif dan berkelanjutan.

“Kita kembangkan budidaya udang tanpa merusak lingkungan, seperti menggeser keberadaan mangrove yang sudah ada di sepanjang pantai atau bahkan menebang mangrove. Bahkan kita dorong petambak untuk menanam mangrove di pantai dan pematang tambak sebagai penjaga kelestarian lingkungan dan biota-biota laut yang ada," papar Slamet. (Fik/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini