Sukses

Top 5 Bisnis: Rumah Orang Terkaya Rp 1,9 Triliun Sita Perhatian

Informasi mengenai orang terkaya dunia selalu menjadi perhatian para pembaca. Tak terkecuali tempat tinggal orag paling kaya sejagad

Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai orang terkaya dunia selalu menjadi perhatian para pembaca. Tak terkecuali tempat tinggal orag paling kaya sejagad. Bill gates, orang paling kaya di dunia tinggal di rumah mewah seharga Rp 1,9 triliun yang terletak di Washington, Amerika Serikat.

Berita itu adalah salah satu dari sekian banyak berita yang paling banyak dibaca pada hari kemarin. Mau tahu berita apa saja yang paling banyak dibaca? BErikut lima artike pilihannya:


1. Menengok Rumah Rp 1,9 Triliun Milik Orang Terkaya Sejagad

Pendiri Microsoft, Bill Gates saat ini masih tercatat sebagai orang terkaya di jagad raya dengan total kekayaan US$ 77,1 miliar atau setara Rp 1.101 triliun (kurs Rp 14.285). Banyak yang bertanya, bagaimana orang kaya yang juga dermawan ini hidup, di mana dia tinggal, dan semewah apa rumahnya?

Dilansir Liputan6.com dari China Daily, Selasa (6/10/2015), beberapa info menarik mengenai rumah si orang paling tajir sedunia ini.

Tak hanya punya predikat orang terkaya di dunia, rumahnya juga disebut sebagai rumah paling mahal di belahan bumi, nilainya mencapai US$ 135 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun. Gates tinggal bersama keluarga di rumah yang dibangun di sebelah bukit dan danau Washington.


2. Simak Nilai Tukar Rupiah di 4 Bank Besar pada 6 Oktober Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat bahkan sempat menyentuh level 14.200 per dolar AS pada perdagangan Selasa (6/10/2015). Level rupiah tersebut bangkit dari level terlemah 17 tahun di kisaran level 14.828 yang disentuh pada 29 September 2015.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 22 poin menjadi ke level 14.481 pada Selasa 6 Oktober 2015 dari penutupan perdagangan Senin 5 Oktober 2015 di kisaran 14.503.


3. Daftar 16 Kapal Pencuri Ikan RI yang Bakal Ditenggelamkan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bakal menenggelamkan 16 kapal pencuri ikan yang tertangkap di perairan RI. Tanpa proses pengadilan, mendapat instruksi Presiden Joko Widodo, Susi bakal langsung menenggelamkannya.

"Jadi minggu depan 16 kapal yang sudah ditangkap itu akan langsung kita tenggelamkan, dan begitu seterusnya," kata Susi di kantornya, Selasa (6/10/2015). Klik judul untuk mengetahui daftarnya.


4. Sikat Maling Ikan, Ini Usul Pengusaha untuk Pemerintah

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terus mendukung langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam memberantas illegal fishing atau pencuri ikan di perairan Indonesia. Untuk lebih mensukseskan program tersebut, dibutuhkan lebih banyak lagi kapal patroli.

Ketua BPP HIPMI Bidang Organisasi Anggawira mengungkapkan sebagai bentuk dukungannya itu pihaknya mengusulkan kepada Menteri Susi untuk menambah jumlah kapal patroli perikanan di Indonesia. Menurutnya, armada kapal patroli di Indonesia sampai saat ini masih sangat minim.

"Ketersediaan kapal patroli perikanan kita masih kurang, dalam program penyediaan kapal oleh Kementerian Perikanan harus diperhatikan juga terkait pertambahan kapal patroli. Pengawasan dibutuhkan kurang lebih 200 kapal patroli jika ingin illegal fishing benar-benar hilang," kata Anggawira dalam keterangannya, Selasa (6/10/2015).


5. Perintah Jokowi, Menteri Susi Tenggelamkan 16 Kapal Pencuri Ikan

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah mendapat perintah dari Presiden RI Joko Widodo untuk langsung menenggelamkan kapal pencuri ikan di laut Indonesia tanpa harus melalui proses pengadilan.

Dengan begitu, Susi menyebut akan menghemat waktu dan tenaga, serta dengan langsung menenggelamkan kapal tersebut, mencegah adanya proses praperadilan yang sering ditangguhkan oleh para pelaku illegal fishing.

"Kemarin saya sudah mendapat perintah dari Pak Presiden, sekarang kan proses penenggalaman kapal setelah inkrah, kita tidak akan lakukan itu lagi, jadi tidak memakan biaya, waktu, dan lainnya," kata Susi di kantornya, Selasa (6/10/2015).

(Zul/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini