Sukses

KKP Bangun 8 Gudang dan 10 Pabrik Pengolahan Rumput Laut di 2016

Pabrik dan gudang tersebut rencananya akan dibangun di delapan daerah

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal membangun 8 unit gudang penyimpanan rumput laut dan 10 pabrik pengolahan hasil rumput laut lokal di 2016. Untuk itu, KKP menganggarkan Rp 216 miliar.

Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan, selain fokus pada peningkatan kualitas rumput laut lokal, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mendorong pengolahan hasil rumput laut di dalam negeri.

"Ini bertujuan untuk penguatan daya saing," ujarnya di kantor KKP, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Nilanto menjelaskan, untuk membangun satu gudang penyimpan, setidaknya dibutuhkan anggaran rata-rata sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan untuk pabrik, rata-rata membutuhkan dana sebesar Rp 20 miliar.

"Untuk satu gudang kurang lebih Rp 5 miliar. Kalau untuk pabrik rumput laut Rp 20 miliar. Kita ingin bangun 10 unit (pabrik) jadi sekitar Rp 200 miliar," kata dia,

Pabrik dan gudang tersebut rencananya akan dibangun di delapan daerah seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Sumatera Utara.

"Yang delapan itu ada Pulowatu, Buton, Kupang, Lombok, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jabodetabek, wilayah NTB dan Medan. Status tanah sudah clean and clear. Kita punya waktu 1 bulan ke depan," kata dia.

Nantinya gudang dan pabrik tersebut akan dibangun berdekatan dengan sentra budidaya rumput laut. Hal ini bertujuan untuk memengkas ongkos logistik dari area penghasil rumput laut ke gudang dan pabrik pengolahan.

"Gudang dan pabriknya akan dibangun dekat daerah budidaya, ini untuk mengurangi ongkos. Selan ini kan penghasilnya di NTB, pengolahannya di Jawa. Untuk pengembangan tahun berikutnya, kita lihat perkembangan ke depan. Kita harus pastikan ke depan jangan sampai ada idle capacity dari fasilitas-fasilitas yang kita bangun itu," tandasnya. (Dny/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini