Sukses

BRI Anggarkan Rp 2,5 Triliun untuk Buyback Saham

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk siapkan Rp 2,5 triliun untuk buyback saham yang dibantu PT Bahana Securities.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham yang tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor, atau paling sedikit dengan ketentuan 7,5 persen dari jumlah modal disetor. Perseroan menganggarkan dana sekitar Rp 2,5 triliun untuk buyback.

Rencana buyback tersebut mengacu pada Surat Edaran OJK Nomor 22/SEOJK.04/2015 pada 21 Agustus 2015 tentang kondisi lain sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dalam pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik.Periode pembelian kembali saham itu dilakukan pada 12 Oktober 2015-12 Januari 2016.

Manajemen perseroan melakukan buyback tersebut melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi beli saham hanya akan dilakukan sebagai perantara pedagang efek yang akan ditunjuk oleh Perseroan dalam rangka buyback.

Manajemen perseroan menilai langkah buyback tersebut tidak akan material sehingga laba rugi diperkirakan masih sejalan dengan target perusahaan. Perseroan yakin kalau pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan mengingat perseroan memiliki modal kerja dan aliran dana kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2015, total aset yang dicatatkan perseroan mencapaI Rp 773,31 triliun dari periode 31 Desember 2014 sebesar Rp 801,98 triliun. Perseroan mengantongi kas mencapai Rp 19,14 triliun pada 30 Juni 2015 dari periode 31 Desember 2014 sebesar Rp 22,46 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat 9 Oktober 2015, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk naik 5,76 persen ke level Rp 10.550 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.703 kali. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.