Sukses

Ekonom Ini Ungkap Alasan Pengusaha Gulung Tikar

Kestabilan harga BBM sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha. karena dampaknya pada perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta - Gejolak ekonomi yang terjadi membaut perusahaan tengah dalam masa sulit. Banyak yang menyebutkan hal ini karena daya beli masryarakat yang rendah ditambah melemahnya nilai tukar. Selain itu, harga energi yang tinggi juga dinilai jadi pemicu.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekuti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati dalam sebuah diskusi di Dewan Pers, Jakarta, Minggu (11/10/2015).

"Perusahaan yang collapse bukan hanya karena mahalnya nilai tukar, tetapi energi juga yang tinggi," tuturnya.

Enny mengatakan, kestabilan harga BBM sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha. karena dampaknya pada perekonomian.

"Secara ekonomi yang paling utama adalah (harga) energi ini‎ stabil. Stabilitas lebih penting bagi masyarakat dan usaha," kata Enny,

Menurut Enny, penurunan harga solar Rp 200 per liter sebagai dalam Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III harus dibarengi dengan penurunan harga bahan pokok, namun saat ini belum jelas dampaknya.

"Karena sekalipun solar diturunkan baru sampai Desember selanjutnya masih belum jelas," tuturnya. 

Harga solar bersubsidi dan nonsubsidi turun Rp 200 per mulai Sabtu (10/10/2015). Sebelumnya, harga solar ini dibanderol Rp 6.900 per liter, turun menjadi Rp 6.700 per liter.

Penurunan harga ini tertuang dalam paket kebijakan ekonomi jilid III yang dikeluarkan pemerintah pada Rabu 7 Oktober 2015. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, penurunan harga ini memang mulai berlaku tiga hari setelah paket kebijakan jilid III. Hal ini karena untuk bisa mengakomodasi penurunan tersebut, perlu dilakukan persiapan sebelumnya.

"Solar turun Rp 200 dari Rp 6.900 menjadi Rp 6.700 berlaku tiga hari setelah pengumuman ini. Jadi, kita kasih kesempatan karena biasanya turun itu memerlukan persiapan logistik," kata Sudirman kala itu. (Pew/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini