Sukses

Terus Menguat, IHSG Tembus 4.600

IHSG melanjutkan penguatannya pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Membuka perdagangan pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada Senin (12/10/2015). Pergerakan IHSG ini mengikuti jejak Bursa Asia yang juga menghijau. Pelaku pasar masih menikmati euforia dari paket kebijakan ekonomi jilid III yang diluncurkan pemerintah pada pekan lalu.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 7,533 poin (0,16 persen) ke level 4.596,87. Penguatan indeks saham ini berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 21,13 poin (0,46 persen) ke level 4.610,48.

Indeks saham LQ45 melonjak 5,11 persen ke level 794,067. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada awal pekan ini.

Ada 102 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara 17 saham melemah dan 51 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.616,21 dan terendah 4.595,94 pada awal sesi. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10414 kali dengan volume perdagangan saham 451,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 252,1 miliar.

Secara sektoral, hampir seluruh sektor saham menghijau dipimpin penguatan industri pertambangan 2,08 persen, kemudian pertanian 1,84 persen dan keuangan Rp 0,75 persen. Hanya dua sektor infrastur dan aneka industri memerah.

Investor lokal masih gencar melakukan aksi beli pada awal pekan ini sebesar Rp 214,2 miliar, sedangkan asing Rp 106,9 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 232 miliar dan asing Rp 81,3 miliar.

Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun memprediksi IHSG masih melanjutkan penguatan pada perdagangan saham sepekan. Penguatan indeks saham ditopang oleh paket kebijakan ekonomi yang dirilis oleh pemerintah.

"Ada dana masuk di saham berhubungan program paket II dan III," kata dia kepada Liputan6.com.

Dalam paket kebijakan ekonomi jilid III tersebut, menurut Oktavianus memudahkan emiten untuk melakukan ekspansi. Apalagi, paket itu juga mencantumkan penurunan harga solar yang memangkas beban para emiten.

"Karena yang dulu, sebelumnya industri agak tinggi di solar," tambah Oktavianus.

Penguatan IHSG juga ditopang oleh kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan menunda kenaikan suku bunga acuan pada 2015. Alhasil, dolar AS pun kembali ke negara-negara berkembang. Oktavinuas memprediksi, IHSG bergerak pada support 4.509 dan resistance pada level 4.597.

Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG berada pada level support 4.235-4.385 sedangkan resistance pada 4.600-4.676.

Dia mengatakan, setelah melewati target resistance 4.245-4.300 pada pekan lalu serta adanya aksi beli membuat IHSG tertahan pelemahannya. Melihat kondisi tersebut, Reza bilang IHSG pekan ini masih berpeluang kembali menguat.

"Dengan membaiknya sentimen maka IHSG pun kembali berpeluang menguat kembali. Asalkan juga didukung oleh pelaku pasar yang dapat kembali melanjutkan aksi belinya yang tentunya harus didukung dengan rilis data-data ekonomi dan sentimen yang diharapkan dapat lebih positif," kata dia dalam risetnya.

Untuk saham, Oktavianus merekomendasikan PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan penguatan sebesar 9,08 persen selama sepekan dari level 4.207,79 pada 2 Oktober 2015 menjadi 4.589,34 pada 9 Oktober 2015.(Ndw/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.