Sukses

Di Tempat Ini Anda Tidak Perlu Uang

Ada suku dan budaya yang tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa memegang uang.

Liputan6.com, Jakarta - Bayangkan seandainya Anda terbangun di pagi hari, dan mendengar pengumuman kalau uang tidak berlaku lagi. Mungkin gaji bulanan berubah dari nominal uang menjadi sembilan bahan pokok.

Para ibu pergi ke pasar untuk menukarkan ayam dengan cabai. Mungkin terdengar tidak praktis, namun kenyataannya ada suku atau budaya yang tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup walau tanpa memegang uang. Berikut ini adalah beberapa di antaranya, dilansir dari virgin.com, Selasa (13/10/2015) :

 

Festival Jonbeel Mela, India

Pasar Jonbeel Mela ( wikimedia.org) 

Jonbeel Mela adalah salah satu festival perdagangan di India. Festival tersebut diadakan selama tiga hari. Uniknya perdagangan dalam festival tersebut tidak menggunakan uang, dan sepenuhnya menggunakan sistem barter, yang mana kegiatan tersebut di mulai sejak 600 tahun yang lalu.

Penduduk setempat turun dari bukit untuk menjual barang-barang produksi lokal di pasar. Festival Jonbeel Mela berlangsung di Kota Assam setiap Januari dan Februari setiap tahunnya.

 

Suku Yanomami, Brazil

 Seorang anak dan wanita dari suku Yanomami (wikimedia.org)

Seperti halnya suku pedalaman di hutan Amazon lainnya, Suku Yanomami juga terancam punah. Ketika tambang emas ditemukan di dekat wilayah mereka, sejak itu angka kematian anak dan serangan penyakit menjadi meningkat. Suku Yanomami sering melakukan barter, meskipun kegiatan ini kemungkinan akan segera berubah karena modernisasi. Mereka bertahan hidup dengan cara memancing, berburu, sehingga uang tunai jarang mereka gunakan.

 

Suku Awa, Brazil

Sorang pemuda dari suku Awa sedang mengamati sesuatu (survivalinternational.org) 

Suku Awa, atau biasa juga disebut suku Guaja, adalah kelompok suku yang terancam punah. Mereka hidup di pedalaman hutan Amazon. Suku Awa saat ini diperkirakan berjumlah 350 orang. Mereka tidak mengenal sistem uang sama sekali, dan benar-benar hidup dari hasil bumi, oleh karena itu suku Awa tidak memerlukan uang.

 

Suku Nyimang, Sudan

 Dua pria sedang bergulat (pulitzercenter.org)

Suku Nyimang tinggal Sudan bagian utara. Dalam budaya orang Nyimang, kekayaan dan status sosial ditentukan oleh berapa banyak sapi yang dimiliki. Orang yang mempunyai sapi lebih banyak dianggap lebih kaya, dan terhormat. Di sana, hewan ternak ditukarkan dengah biji-bijian yang dimiliki suku lainnya. Oleh karena itu, tanah dan ternak bagaikan mata uang bagi orang Nyimang. (Ilh/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.