Sukses

Bursa Regional Positif, IHSG Menguat 41 Poin ke Level 4.630

Ada sebanyak 183 saham menghijau sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 4.630.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham awal pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berada di kisaran 13.400 dan aksi beli investor asing mendukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (12/10/2015), IHSG naik 41,36 poin (0,90 persen) ke level 4.630,70. Indeks saham LQ45 naik 1 persen ke level 796,87. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.Ada sebanyak 183 saham menghijau sehingga IHSG bertahan di zona hijau. Sedangkan 122 saham melemah dan menahan penguatan IHSG. 83 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.639,94 dan terendah 4.595,94. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 310.599 kali dengan volume perdagangan saham 11 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,61 triliun.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 3,05 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Disusul sektor saham perkebunan menguat 2,29 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 1,45 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melakukan aksi beli. Di awal pekan ini, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BUMI naik 23,88 persen ke level Rp 83, saham ANTM mendaki 8,11 persen ke level Rp 520 per saham, dan saham INCO menguat 8,66 persen ke level Rp 2.510 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BKSL turun 3,7 persen ke level Rp 78, saham TAXI turun 3,41 persen ke level Rp 283 per saham, dan saham LPPF tergelincir 3,75 persen ke level Rp 16.025 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG menguat ditopang oleh aliran dana investor asing. Hal itu membuat IHSG terus melanjutkan kenaikan dalam jangka pendek. Penguatan tersebut didukung dari sentimen dalam negeri dan eksternal. Sentimen eksternal didukung dari penguatan bursa saham Asia dan harga minyak cenderung menguat. William menambahkan, dolar Amerika Serikat melemah juga mendorong penguatan rupiah sehingga berpengaruh ke IHSG.

"Saat ini pelaku pasar menunggu realisasi setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, transaksi perdagangan saham cukup ramai juga didukung dari keyakinan pelaku pasar terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu membuat pelaku pasar melakukan aksi beli di pasar saham.

Meski demikian, William mengingatkan agar tak terlena euforia. "Isu utama bank sentral Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga masih membayangi ditambah aksi pemerintah untuk merealisasikan paket kebijakan ekonominya," kata William.Pada hari ini, rupiah cenderung bergerak mendatar terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data RTI, rupiah berada di kisaran 13.412 per dolar AS pada pukul 16.00. Sedangkan bursa saham Asia cenderung positif. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,21 persen ke level 22.730, indek saham Singapura mendaki 1,1 persen ke level 3.031. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.