Sukses

Top 5 Bisnis: 9 Negara dengan Gaji Paling Tinggi Bikin Penasaran

Berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis pada edisi 13 Oktober 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda pernah bertanya negara manakah yang membayar pekerjanya dengan gaji paling tinggi?  Apakah Anda pernah mencari pekerjaan di negara lain yang bisa membayar Anda dengan jumlah uang besar dan membuat Anda menjadi kaya raya sesuai apa yang Anda inginkan?Pekerjaan dengan gaji paling tinggi nyatanya dapat mengubah kehidupan seseorang.

Dengan gaji yang besar semua kebutuhan akan terpenuhi, kesejahteraan hidup akan mudah di dapat, serta menabung untuk masa depan bisa dilakukan. Namun untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi tidak semua orang bisa mendapatkannya.Artikel 9 Negara dengan Gaji Paling Tinggi di Dunia telah menarik perhatian pembaca pada edisi Selasa 13 Oktober 2015.

Tak hanya itu, formula upah buruh juga menyita perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com.Ingin tahu artikel mana saja yang telah menarik perhatian pembaca di kanal bisnis? Berikut lima artikel pilihannya:

1. 9 Negara dengan Gaji Paling Tinggi di Dunia

Apakah Anda pernah bertanya negara manakah yang membayar pekerjanya dengan gaji paling tinggi?  Apakah Anda pernah mencari pekerjaan di negara lain yang bisa membayar Anda dengan jumlah uang besar dan membuat Anda menjadi kaya raya sesuai apa yang Anda inginkan?Pekerjaan dengan gaji paling tinggi nyatanya dapat mengubah kehidupan seseorang.

Dengan gaji yang besar semua kebutuhan akan terpenuhi, kesejahteraan hidup akan mudah di dapat, serta menabung untuk masa depan bisa dilakukan. Namun untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi tidak semua orang bisa mendapatkannya.

2. Formula Upah Buruh Bakal Untungkan Buruh di Desa

Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan formula pengupahan baru pada paket kebijakan ekonomi jilid IV. Perhitungan kenaikan upah minimum berbasis inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan menguntungkan buruh di daerah.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres), Sofjan Wanandi mengungkapkan, pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sedang merumuskan formula kenaikan upah minimum. Buruh tetap akan mendapat kenaikan upah setiap tahun dengan evaluasi setiap 5 tahun.

3. Buruh Ancam Aksi Mogok Bila Formula Upah Baru Disahkan

Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak rencana pemerintah yang akan menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengupahan pada pekan ini.

Presiden KSPI, Said Iqbal menyatakan, perlambatan ekonomi dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang memberikan dampak pada pengusaha dan buruh, juga bagi pemerintah. Namun buruh menilai masih ada pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata negara lain.

Dirinya juga mengungkapkan jika sesungguhnya KSPI setuju dengan pemerintah yang akan memberikan insentif dan proteksi termasuk kelonggaran bagi dunia usaha dalam beberapa hal.

4. Rizal Ramli: Freeport Bertekuk Lutut ke RI Karena Kepepet

Pemerintah Indonesia menuntut tiga permintaan terhadap PT Freeport Indonesia melalui Freeport McMoran Inc terkait kenaikan setoran royalti, divestasi dan pemrosesan limbah tailing (limbah turunan). Perusahaan tambang emas dan mineral raksasa ini diyakini bakal memenuhi hal tersebut karena sedang dalam posisi terjepit.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengungkapkan tiga permintaan itu, pertama, membayar kenaikan royalti emas menjadi 6 persen sampai 7 persen. Bahkan seharusnya bisa lebih karena dinilainya, pernah terjadi kecurangan Freeport menyogok pejabat Indonesia.

5. Ini Jajaran Keluarga Paling Tajir di Asia

 Forbes merilis daftar terbaru keluarga paling kaya di Asia. Keluarga pemilik perusahaan elektronik Samsung asal Korea Selatan, Byung-Chull, ada di peringkat pertama sebagai keluarga terkaya di Asia.Ada beberapa keluarga keluarga dirilis Forbes, seperti dilansir dari laman China Daily, Selasa 13 Oktober 2015, ada 5 nama keluarga paling kaya dari keluarga daftar tersebut. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini