Sukses

Top 5 Bisnis: Keluarga Terkaya di Indonesia

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com edisi Jumat, 16 Oktober 2015:

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Lee atau Byung-Chull adalah keluarga terkaya di Asia dengan total kekayaan US$ 26,6 miliar atau setara Rp 357 triliun. Bagi sebagian orang nama ini asing, tapi keluarga ini adalah sejumlah figur di balik lahirnya merek Samsung.

Pendirinya adalah Lee Byung-Chull pada 1938. Ini adalah satu dari beberapa nama keluarga yang masuk dalam daftar keluarga terkaya di Asia 2015, versi Forbes.

Di Asia, Lee Byung-Chull adalah juaranya. Banyak yang bertanya, bagaimana dengan Indonesia? Siapakah keluarga yang paling kaya di Indonesia dan berapa kekayaannya?

Artikel mengenai keluarga terkaya di Indonesia ini menarik perhatian pembaca. Selain berita tersebut, masih ada beberapa artikel lain yang juga menarik untuk dibaca.

Lengkapnya, berikut 5 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com edisi Jumat, 16 Oktober 2015:

1. 5 Keluarga Paling Kaya di Indonesia

Keluarga Hartono masih menduduki predikat sebagai keluarga paling kaya di Indonesia. Pemilik grup Djarum ini membukukan kekayaan hingga US$ 12,7 miliar atau Rp 170 triliun.

Robert Budi Hartono adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang.

Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd menguasai 51 persen saham BCA.

2. Apa yang Terjadi Jika Freeport Berhenti Operasi?

Kontroversi mengenai perpanjangan izin operasional PT Freeport Indonesia yang bakal habis masa kontraknya pada 2021 kembali mencuat. Sebagian pihak meminta agar pemerintah tidak memberikan izin perpanjangan dan sebagian pihak ingin agar izin perpanjangan kontrak segera keluar. Lalu apa akibatnya jika izin operasional Freeport Indonesia tidak diperpanjang?

Staf Khusus Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu menjelaskan, jika izin operasional Freeport Indonesia tidak diperpanjang, dapat dipastikan Freeport akan mengajukan gugatan arbitrase.

"Kalau izin Freeport dihentikan, kemungkinan yang terjadi mereka akan ajukan abritase," kata Said, di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

3. 3 Kontribusi Keluarga Kerajaan ke Ekonomi Inggris

Apa yang terbisit dibenak Anda ketika mendengar budaya Inggris, tradisional, elegan, kaku, atau mungkin kisah klasik. Budaya Inggris dapat diartikan dengan banyak hal, tapi ada satu hal yang cukup menarik dari budaya Inggris adalah keluarga kerajaannya.

"Keluarga kerajaan bagaikan selebriti," kata Robert Jobson, penulis "The Future Royal Family" dan "Diana: Closely Guarded Secret. "

Aktivitas para bangsawan menarik minat masyarakat baik dalam hal mode atau kegiatan sosial. Kedua kegiatan tersebut disukai oleh warga Inggris dan juga dunia sehingga berdampak secara ekonomi.

4. Sudah Uzur, Orang Terkaya Dunia Ini Ogah Pensiun

Orang terkaya dunia kedua, Warren Buffet kini sudah menginjak umur 85 tahun. Meski sudah uzur, CEO dari perusahaan Berkshire Hathaway ini enggan pensiun. Dia berpikir, meninggalkan pekerjaannya adalah hal yang 'gila' yang belum mau ia lakukan.

"Jika saya berhenti hari ini, saya akan melihat orang-orang memotong rambutnya sepanjang minggu. Itu bukan ide saya dalam hidup," tutur Buffet seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (15/10/2015).

5. ‎Kisah Sukses Garuda Indonesia Dipamerkan di Jerman

Buku yang berisi kisah sukses transformasi perusahaan penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk yang ditulis oleh Prof Rhenald Kasali PH.D dan mantan direktur utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar merupakan salah satu buku yang ikut dipamerkan dalam pameran buku terbesar di dunia, Frankfurt Book Fair 2015 yang berlangsung di Frankfurt, Jerman mulai tanggal 14 - 17 Oktober 2015.

Buku dengan berjul 'From One Dollar To a Billion Dollar Company' menceritakan proses transformasi yang dilaksanakan Garuda selama dipimpin oleh Emirsyah Satar sebagai CEO Garuda. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini