Sukses

IHSG Rawan Koreksi, Simak Saham Pilihan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.510-4.600 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu lantaran IHSG telah menguat sejak akhir pekan lalu.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan IHSG akan koreksi seiring belum ada sentimen utama yang gerakkan IHSG. Apalagi kondisi bursa saham global juga cenderung variasi.

"IHSG rawan koreksi. Gerak IHSG di kisaran 4.510-4.600 pada perdagangan saham Selasa pekan ini," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (20/10/2015).

Ia menuturkan, penguatan IHSG yang terjadi pada Senin 19 Oktober 2015 juga belum ada sentimen kuat mendukungnya. Data pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,9 persen pada kuartal III 2015 merupakan level terendah sejak 2009. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi itu di atas harapan ekonom di kisaran 6,8 persen. Selain itu, dari dalam negeri belum ada sentimen kuat gerakkan IHSG. "Jadi IHSG rawan aksi ambil untung," kata David.

IHSG ditutup menguat 47,96 poin atau 1,06 persen ke level 4.569,84 pada perdagangan saham Senin 19 Oktober 2015. IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.570 dan terendah 4.537. Investor asing pun mencatatkan aksi beli mencapai Rp 261 miliar.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan aksi penjualan pelaku pasar akibat kondisi jenuh beli dan gonjang-ganjing rupiah serta regional tertahan oleh aksi beli investor. Hal itu mempertimbangkan ada pembalikan arah dalam tren jangka pendek maupun menengah.

"IHSG akan bergerak di level support 4.520-4.470-4.373 dan resistance 4.635-4.735-4.835 pada perdagangan saham Selasa pekan ini," kata Yuganur.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak menguat tertahan dengan rentang harga 4.500-4.650 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA). Sementara David mengatakan, sektor saham konstruksi dan properti masih ada potensi menguat.

Karena itu, ia merekomendasikan jual dengan harga saham sudah menguat atau sell on strenght untuk sektor saham konstruksi dan properti; sedangkan beli untuk sektor saham bank. Kalau sektor saham konsumsi direkomendasikan beli.

"Untuk pilihannya sahamnya yaitu trading buy saham PT Unilever Indonesia Tbk dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Sell on strength saham PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Summarecon Agung Tbk. Lalu beli saham PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk," jelas David.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Tbk untuk dicermati pelaku pasar pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Ia melihat, secara teknikal kalau secara konsolidasi, saham PT Wijaya Karya Tbk bersiap untuk ke target atas di resistance psikologis Rp 3.150.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Wijaya Karya Tbk di level pertama Rp 2.975, level kedua Rp 2.915, dan cut loss point Rp 2.875. (Ahm/Igw)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini