Sukses

6 Kontrak Jual Beli Gas Diteken, Negara Dapat Rp 7,86 Triliun

Dari penandatanganan kontrak ini, negara berpotensi menambah pendapatan Rp 7,86 triliun.

Liputan6.com, Bali - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, telah ditandatangani enam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Dari penandatanganan kkontrak ini, negara berpotensi menambah pendapatan Rp 7,86 triliun.

Kepala SKK MigasAmien Sunaryadi mengatakan, seluruh kontrak tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Tiga kontrak digunakan untuk kelistrikan, dua kontrak untuk sektor industri, dan satu kontrak untuk memenuhi kebutuhan elpiji.

"Potensi penambahan pendapatan Negara selama periode perjanjian jual beli sebesar US$ 587 juta atau sekitar Rp 7,86 triliun,’’ kata Amien Sunaryadi usai membuka konferensi dan pameran APOGCE, di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/10/2015).

Amien menyebutkan, perjanjian jual beli gas bumi yang ditandatangani untuk sektor kelistrikan, yaitu PetroChina International Jabung Ltd dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam dengan jangka waktu 7 tahun 3 bulan, pasokan 10-17 miliar british thermal unit per hari (BBTUD), dari perjanjian tersebut ada tambahan penerimaan Negara sebesar US$ 323,9 juta atau sekitar Rp 4,34 triliun.

Kemudian, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd dengan Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan dengan jangka waktu 4 tahun, pasokan 40-68 BBTUD, dan pendapatan negara sebesar US$ 176,77 juta atau sekitar Rp 2,37 triliun.

Selain itu, amendemen PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pura Daya Prima untuk jangka waktu 4 tahun, pasokan 3,8 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan penerimaan Negara sebanyak US$ 7,2 juta atau sekitar Rp 96,5 miliar.

Untuk sektor industri, perjanjian yang ditandatangani yakni JOB Pertamina-PetroChina East Java dengan PT Gresik Migas dengan jangka waktu selama 4 tahun, pasokan 1,2-3,2 MMSCFD, dan penerimaan negara sebesar US$ 6,9 juta atau sekitar Rp 93 miliar.

Terdapat pula kesepakatan gas suar bakar (flare gas) antara PT Pertamina EP dan Pertamina (Persero) selama 5 tahun, pasokan 3-8 MMSCFD, dan perkiraan penerimaan Negara US$ 4,2 juta atau Rp 56 miliar. Terakhir, perjanjian antara ConocoPhillips Indonesia untuk memasok 230 ribu metrik ton elpiji per tahun kepada Pertamina (Persero) selama satu tahun yang diperkirakan menambah menambah penerimaan sebesar US$ 68 juta atau sekitar Rp 911,2 miliar.

Sejak 2003, pasokan gas untuk domestik meningkat rata-rata 9 persen per tahun. Pada 2013, volume gas untuk memenuhi kebutuhan domestik lebih besar dibandingkan ekspor. Tahun 2015, komitmen untuk domestik mencapai 4.403 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau 61 persen, sementara peruntukan ekspor sebesar 2.836 BBTUD. (Pew/Zul)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari

    Gas Bumi

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

    SKK Migas

Video Terkini