Sukses

Ini Perilaku yang Bedakan Si Kaya dengan Orang Tak Punya

Menurut Robert Kiyosaki , semua orang pasti memiliki rasa takut akan gagal.

Liputan6.com, New York - "Dunia menanti anda untuk menjadi orang kaya," ungkap perencanaan keuangan klasik yang menulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki.

Namun meskipun dunia sudah memberikan kita jalan untuk menjadi kaya, namun sebagian besar orang sulit untuk melalui jalan tersebut dan mewujudkan mimpi menjadi kaya.

Mengutip businessinsider, Minggu (31/10/2015), alasan yang menyebabkan orang sulit untuk melalui jalan tersebut hanya satu. Sebagian besar dari diri kita memiliki keraguan dan ketakutan untuk mengambil kesempatan. Kadang kita melihat bahwa kesempatan tersebut memiliki risiko yang terlalu besar sehingga tak mau melaluinya.

"Perbedaan antara orang kaya dan orang miskin adalah bagaimana mereka mengelola rasa takut tersebut," tulis Kiyosaki.

Ia bisa mengatakan hal tersebut setelah mengamati perilaku dua tokoh ayah, yaitu ayah yang miskin yaitu ayah kandungnya yang meninggal dunia dengan berjibun tagihan yang harus dibayar dan ayah kedua adalah ayah yang kaya yang sebenarnya adalah ayah dari temannya.

Untuk diketahui, dalam cerita Kiyosaki, dia dilahirkan dari sebuah keluarga yang terpandang di Hawai. Ayah kandungnya adalah seorang berpendidikan tinggi yang semuanya dibiayai oleh beasiswa. Kiyosaki dalam kisahnya menyebut ayah kandungnya sebagai ayah yang miskin karena meskipun sukses dalam pendidikan dan karir, pada akhir hidupnya meninggalkan banyak utang.

Sedangkan ayah satunya adalah ayah dari temannya, yang darinya Kiyosaki banyak belajar tentang filosofi uang dan kebebasan finansial. Ayah kayanya tidak lulus pendidikan SMP namun diakhir hidupnya, menjadi orang terkaya di Hawai.

Dari kedua orang itu, Kiyosaki melihat bahwa ayah kayanya memiliki rasa takut namun ia mampu mengelolanya sehingga bisa membuatnya menjadi kaya. Sedangkan ayah miskinnya meskipun sudah mendapat jalan namun tidak bisa mengelola rasa takutnya sehingga harus meninggal dengan menderita.

Kiyosaki  melanjutkan, semua orang pasti memiliki rasa takut akan gagal. Kegagalan dalam apapun terutama kegagalan dalam mengelola keuangan. "Rssa takut itu bagus, orang yang tidak memiliki rasa takut itu malah menjadi masalah," jelas Kiyosaki.

Namun yang terpenting adalah bagaimana mengelola rasa takut tersebut. Jadi masalah yang harus dihadapi adalah bagaimana menangani kegagalan sehingga membuat perbedaan dalam diri Anda. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.