Sukses

Ikuti Bursa Asia, IHSG Melemah 12 Poin di Awal Sesi

Ada sebanyak 54 saham menghijau sehingga membuat IHSG mengalami koreksi terbatas di awal sesi perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Mengikuti gerak bursa saham Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah pada awal pekan ini. Pada pra pembukaan perdagangan saham Senin (2/11/2015), IHSG melemah 12,76 poin atau 0,29 persen ke level 4.442,41.

IHSG pun dibuka masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG susut 10,46 poin atau 0,25 persen ke level 4.444,71.

Indeks saham LQ45 melemah 0,22 persen ke level 758,05. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham JII naik 0,20 persen ke level 586,89 dan indeks saham DBX menguat 0,02 persen ke level 669,35.Ada sebanyak 69 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah.

Akan tetapi, 54 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 44 saham lainnya diam di tempat.IHSG sempat berada di level tertinggi 4.449,96 dan terendah 4.440,16.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.903 kali dengan volume perdagangan saham 156,98 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 156,46 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama kuat untuk melemah dan naik. Sektor saham keuangan melemah 1,01 persen, dan memimpin penurunan sektor saham, disusul sektor saham konstruksi susut 0,79 persen, dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,53 persen.

Sementara itu, investor asing masih melakukan aksi jualnya di awal pekan ini meski tipis. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 9 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 9 miliar.

Saham-saham yang menguat pada pagi ini antara lain saham TAXI naik 7,42 persen ke level Rp 246 per saham, saham JSMR mendaki 3,1 persen ke level Rp 4.990 per saham, dan saham BISI menguat 2,5 persen ke level Rp 1.230 per saham.

Saham-saham kapitalisasi besar cenderung tertekan. Saham BBRI turun 2,14 persen ke level Rp 10.300 per saham, saham BMRI melemah 1,72 persen ke level Rp 8.550 per saham, dan saham WIKA susut 2,21 persen ke level Rp 2.875 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan IHSG akan kembali bergerak bervariasi namun masih rawan koreksi menyusul sentimen kawasan yang kurang kondusif setelah data aktivitas manufaktur China Oktober mengalami kontraksi.

Indeks China Manufacturing PMI Oktober stagnan di 49,8 sama dengan bulan sebelumnya. Angka ini di bawah harapan pasar di level 50. David menilai, koreksi IHSG akan terbatas menyusul sentimen positif dari disetujuinya RAPBN 2016 oleh DPR akhir pekan lalu.

"IHSG diperkirakan akan bergerak di support 4.425 dan resistance 4.520 pada perdagangan saham di awal pekan ini," kata David.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berada di posisi 13.670 per dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Asia cenderung tertekan pada pagi ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1,91 persen menjadi 18.719. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 0,79 persen ke level 22.461,55. Indeks saham Singapura turun 1,39 persen ke level 2.956.(Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.