Sukses

Dolar AS Menguat, Harga Minyak Turun 4%

Harga minyak Brent, yang merupakan patokan harga minyak dunia, turun US$ 1,96 per barel atau 3,9 persen.

Liputan6.com, New York - Harga minyak ditutup melemah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Hal ini sekaligus menghentikan reli panjang yang telah dibuat dalam 4 hari sebelumnya. Penyebab penurunan harga minyak karena karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan peningkatan persediaan minyak mentah di AS.

Mengutip Reuters, Kamis (5/11/2015), harga minyak Brent, yang merupakan patokan harga minyak dunia, turun US$ 1,96 per barel atau 3,9 persen ke level US$ 48,58 per barel setelah pada perdagangan sehari sebelumnya menguat US$ 1,75 per barel.

Harga minyak mentah AS ditutup turun US$ 1,58 per barel atau 3,3 persen ke level US$ 46,32 per barel setelah mengalami kenaikan US$ 1,76 per barel pada sesi perdagangan sebelumnya. 

Harga minyak sempat mengalami reli panjang karena beberapa pekerja minyak di Brasil melakukan mogok kerja sehingga diperkirakan akan menghambat pasokan minyak dunia. 

Selain itu, terdapat kendala pasokan minyak di Libia dan penutupan beberapa kilang pengeboran di AS.

Namun reli tersebut langsung terhenti setelah Gubernur Bank Sentral AS (the Fed) Janet Yellen mengatakan di depan anggota konggres AS bahwa ada besar kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti.

Sesaat setelah pernyataan tersebut nilai tukar dolar AS langsung menguat jika dibandingkan dengan beberapa nilai tukar utama dunia lainnya.

Penguatan dolar AS tersebut membuat komoditas lain yang ditransaksikan menggunakan dolar AS menjadi tidak menarik karena harga komoditas menjadi lebih mahal bagi mereka yang bertransaksi menggunakan mata uang di luar dolar AS.

"Namun sebenarnya yang sangat mempengaruhi harga minyak masih tetap mengenai jumlah pasokan," jelas Treader Tyche Capital Advisors, New York, AS, Tariq Zahir.

Ia melanjutkan, namun dengan dolar AS yang menguat tajam, tekanan terhadap harga minyak bertambah besar.

Berdasarkan data Departemen Energi AS, persediaan minyak mentah di AS naik untuk pekan enam terakhir menambah 2,85 juta barel pada pekan lalu. (Gdn/Ndw)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini