Sukses

Rencana The Fed Tekan Rupiah ke Level 13.594 per dolar AS

Sepanjang perdagangan dari pagi hingga siang, rupiah berada di kisaran 13.565 per dolar AS hingga 13.635 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak melemah tipis pada perdagangan Kamis pekan ini. Pelaku pasar menunggu realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 yang diperkirakan berada di level 4,8 persen.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/11/2015), nilai tukar rupiah berada di level 13.594 per dolar AS pada pukul 10.30 WIB. melemah tipis jika dibandingkan dengan pembukaan yang ada di level 13.565 per dolar AS dan juga melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang tercatat 13.548 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan dari pagi hingga siang, rupiah berada di kisaran 13.565 per dolar AS hingga 13.635 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah diperdagangkan di level 13.603 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang tercatat 13.461 per dolar AS. 

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, pelemahan rupiah lebih disebabkan karena penguatan Dollar index karena Bank Sentral AS (the Fed) berencana untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.

Dalam pidatonya semenjak FOMC meeting terakhir yang hawkish, Gubernur The Fed Janet Yellen kembali menekankan peluang kenaikan Fed rate pada FOMC berikutnya di Desember 2015.

Didukung juga oleh data ekonomi AS yang membaik semalam, sentimen tersebut berhasil mendorong penguatan dollar index sekaligus kenaikan imbal hasil US Treasury. 

Namun rupiah masih berpeluang untuk menguat jika pertumbuhan ekonomi sesuai dengan prediksi dari para analis dan ekonom.

"Sentimen positif dari pertumbuhan berpeluang bantu pertahankan penguatan rupiah tetapi sentimen meningginya harapan kenaikan Fed rate bisa memicu penguatan dollar di Asia hari ini," jelasnya.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Riyanto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2015 kemarin lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mengarah ke level 4,8 persen pada kuartal III 2015. Pertumbuhan ekonomi disumbang dari kenaikan penyerapan anggaran pemerintah.

"Prediksinya di bawah 5 persen atau tepatnya 4,8 persen. Tidak mungkin di atas 5 persen," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com.

Lebih jauh dijelaskan Riyanto, lokomotif pertumbuhan ekonomi pada periode Juli-September 2015 adalah penyerapan anggaran pemerintah yang mulai terkerek naik.

Dari hasil laporan Presiden Joko Widodo (Jokowi), penyerapan belanja di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) ‎2015 sudah mencapai 70 persen. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini