Sukses

Melon Kotak Warnai Acara Bulan Mutu Pertanian 2015

Pendistribusian melon kotak baru terbatas sekitar Jawa Timur, bentuknya yang unik membuat harganya menjadi lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Melon berbentuk bulat? Itu sudah biasa. Kalau melon berbentuk kotak? Itu baru luar biasa dan pastinya banyak di antara Anda yang belum tahu.  

Mungkin, sebelumnya Anda pernah mendengar semangka kotak dari Jepang yang unik dengan harganya yang selangit. Namun, petani lokal dari desa Lebo Kab. Sidoarjo, Jawa Timur tak mau kalah dengan berhasil memproduksi melon berbentuk kotak dari jenis Golden di acara Bulan Mutu Pertanian 2015 bertempat di Candi Bentar, TMII, Jakarta (08/11/2015).

Dalam kata sambutannya, Menteri Pertanian, Dr.Ir.H. Amran Sulaiman mengaku bangga dengan inovasi yang dilakukan oleh para petani lokal tersebut.

"Inovasi adalah sesuatu yang mahal, dengan inovasi akan mampu meningkatkan nilai produk pertanian kita," ungkap Amran.

Pendistribusian melon kotak baru terbatas sekitar Jawa Timur, bentuknya yang unik membuat harganya menjadi lebih tinggi dari melon biasanya.

"Meski tergolong unik produksi melon kotak baru sebatas kita distribusikan ke minimarket dan supermarket sekitaran Jawa Timur karena bentuknya yang unik tentu harganya menjadi lebih tinggi dan baru diminati oleh kalangan tertentu saja," ujar Ferry Agus dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, di acara bertema Tingkatkan Mutu dan Daya Saing Produk Pertanian Nusantara Untuk Menunjang Kemandirian Pangan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah berkeliling menyinggahi satu per satu stand hasil pertanian dari berbagai provinsi, seperti Sulawesi Selatan, DIY Yogyakarta, NTT, Sumatera Utara dan daerah lainnya di tanah air yang menjadi peserta dalam acara ini.

Di setiap stand para peserta dengan bangga menunjukkan hasil bumi unggulan mereka seperti buah-buahan, sayuran, dan berbagai produk olahan dari hasil pertanian seperti manisan buah sampai dodol dari buah.

Bulan Mutu Pertanian 2015 dibuka untuk umum, masyarakat pun begitu antusias mengikuti acara, terutama kaum hawa yang sejak pagi mengikuti serangkaian acara mulai dari senam pagi, menikmati aksi komedian Abdel & Temon yang mengocok perut, hingga deg-degan menunggu pemenang doorprize dan Grand Prize berupa satu unit sepeda motor yang disediakan oleh panitia.

Sejak pagi hari terdapat satu booth yang selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung, ternyata tak lain tak bukan booth tersebut membagi-bagikan paket beras dan buah segar bermutu tinggi produksi petani lokal yang tak kalah kualitasnya dengan buah impor.

Buah dibagikan diantaranya pisang, apel dan belimbing, gratis! Paket beras dan buah gratis tersebut didapat dengan menukarkan flyer yang juga berfungsi sebagai kupon penukaran.

Kementan Sosialisasi Sertifikasi Prima

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

1

Di acara ini Kementrian Pertanian juga mensosialisasikan sertifikasi Prima 1, Prima 2, dan Prima 3. Produk dengan sertifikasi ini berarti memiliki mutu dan kemanan produk segar dari pertanian indonesia atau lokal sebagai indikator produk pertanian aman dan bermutu.

1. Prima 1, ada di buah-buahan dan sayuran dan berarti aman dikonsumsi, bermutu baik dan produksinya ramah lingkungan.
2. Prima 2, ada di buah-buahan dan sayuran dan berarti bermutu baik dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
3. Prima 3, berarti aman pestisida, buah dan sayuran dengan logo ini aman dikonsumsi karena kandungan pestisidanya masih di bawah batas maksimum.

Di acara yang sama Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan telah mengubah regulasi pengadaan barang dari sebelumnya memakai mekanisme tender menjadi penunjukan langsung. Langkah tersebut ditempuh untuk mempercepat produksi pangan terutama padi.

"Pupuk, traktor tender, padahal tikus El Nino tak pernah mengatakan pemerintah lagi tender sekarang penunjukan langsung," ujar Amran.

Dia mengatakan, dengan mekanisme tender cenderung menghambat produktivitas. Dengan penunjukan langsung, kini anggaran langsung bisa cair. "Kita harus mengikuti musim, jangan perasaan pertanian itu semusim," kata Amran.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk mendorong sektor pertanian. Tak hanya itu, perbaikan irigasi juga dilakukan.

"Hasilnya tahun lalu hanya bisa mengirim alsintan 4.000. Tahun ini 80 ribu unit 2.000 persen naik. Irigasi, target Bapak Presiden, tolong Menteri Pertanian 1 juta ha setahun. Dalam hati kecil kami 3 juta terealisasi. Kalau target Presiden 1 kita 3," tandas dia.

(TS/GR)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini